Pondasi Sumuran – Pengertian, Persyaratan, Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran Serta Dasar Perencanaan dan Pelaksanaannya

Pondasi Sumuran – Dalam kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai salah satu jenis pondasi dalam yang banyak sekali digunakan untuk bangunan 2-3 lantai, yaitu pondasi sumuran. Sumuran biasanya digunakan pada saat penggalian pondasi yang memiliki permukaan tanah yang longsor, dengan adanya sumuran bisa di letak tapak suatu pondasi di atasnya agar bisa di dirikan subuah bangunan. Dalam postingan ini saya akan membahas mulai dari pengertian, persyaratan, kelebihan dan kekurangan, dasar perencanaan dan pelaksanaan, serta detail dan perhitungan persamaan daya dukung pondasi sumuran. Untuk sobat yang sudah penasaran dan pengen tahu lebih lanjut mari simaklah ulasan pada postingan berikut ini.

Pondasi Sumuran

Secara umum di dalam dunia konstruksi, pondasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk jenis bangunan sederhana seperti rumah tinggal, termasuk di dalamnya pondasi telapak dan pondasi rakit. Sedangkan pondasi dalam biasanya digunakan pada konstruksi bangunan yang dilakukan ke arah vertikal, termasuk di dalamnya pondasi tiang pancang, tiang bored pile, dan pondasi sumuran. Nah, secara khusus kali ini akan dibahas mengenai apa itu pondasi sumuran, apa saja kelebihan dan kekurangannya dan bagaimana metode pelaksanaan pekerjaannya yang akan membuat kamu lebih mudah untuk memahaminya.


Pengertian Pondasi Sumuran

Detail Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran (caisson) merupakan suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang yang biasanya digunakan untuk struktur jembatan. Caisson ini sering dibuat dalam bentuk silinder yang bentuknya menyerupai sumur. Pengerjaan pondasi sumuran dilakukan dengan cara dicor di tempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.

Pondasi sumuran adalah pondasi tiang yang berupa lubang, dimana diameter lubang ini cukup besar dengan variasi 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm, sehingga memungkinkan untuk dimasuki orang. Pondasi sumuran umumnya terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak.

Pondasi sumuran ini digunakan untuk kedalaman tanah keras 2-6 m. Pondasi ini dibuat dengan menggali tanah berbentuk sumuran / lingkaran berdiameter >0.80 m sampai mencapai tanah keras kemudian membenamkan blok-blok beton silinder ke dalam lubang tersebut. Pada bagian atas pondasi diberi poer (pile cap) untuk menerima dan meneruskan beban pondasi sumuran secara merata.


Persyaratan Pondasi Sumuran

Untuk persyaratnya pondasi sumuran harus memenuhi kriteria seperti berikut ini :

  • Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh pondasi tersebut.
  • Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan (toleransi) yaitu 1" (2,54cm).

Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran

Selama ini kita banyak mengenal jenis pondasi yang bisa digunakan dalam pembangunan infrastruktur apapun. Selain penentuan pondasi biasanya disesuaikan dengan jenis dan besar gedung yang akan dibangun, nilai unggul dan kerugian yang bisa disebabkan dari jenis pondasi juga harus dipertimbangkan.

Semua hal tersebut dilakukan demi menjaga keamanan siapapun penghuni di dalamnya serta ketahanan bangun di masa yang akan datang. Simak kelebihan dan kekurangan dari pondasi sumuran berikut ini.

1. Kelebihan Pondasi Sumuran

Setiap jenis pondasi punya ciri dan karakteristik sendiri. Di samping itu, keunggulan yang ditonjolkan dari masing-masing rangka pondasi juga berbeda satu sama lain. Begitu juga dengan pondasi sumur, ada beberapa kelebihan dari jenis ini yaitu :

  • Pondasi sumuran adalah jenis pondasi yang tergolong murah, namun tetap memiliki kualitas yang bersaing. Jika Anda mencari rangka yang ramah di kantong, maka jenis ini akan cocok untuk dipilih.
  • Poin plus kedua dari pondasi sumuran adalah rangkanya bisa ditanam dan dibangun pada tanah yang berada di dalam air. Sehingga jenis tanah bukan menjadi aspek yang harus dikhawatirkan.
  • Pembangunan rangka sumur tidak membutuhkan peralatan yang kompleks.
  • Saat proses pembangunan rangka, polusi suara yang dihasilkan cenderung minim.
  • Tingkat ketahanan pondasi sumuran termasuk unggulan. Hal ini karena, penanamannya bisa mencapai titik tanah yang keras sekalipun. Dalam arti lain, beban yang bisa ditumpu pondasi ini juga cukup besar.

2. Kekurangan Pondasi Sumuran

Kemudian, setelah mengetahui keunggulan apa saja dari pondasi ini, jangan lupa untuk mencari informasi tentang kekurangannya. Coba timbang keduanya demi menentukan apakah pondasi ini tempat untuk pembangunan yang sedang Anda lakukan. Ini beberapa kekurangan pondasi sumuran, yaitu :

  • Penuangan semen saat pembangunan pondasi sumur memakan waktu yang cukup lama. Hal ini karena penuangannya harus dilakukan dengan hati-hati dan ditunggu sampai kering. Dengan begitu, pondasi akan aman untuk digunakan.
  • Proses pengerjaan pondasi ini sangat bergantung dengan cuaca. Karena jika ada perubahan cuaca yang ekstrem, lapisan tanah yang dijadikan alas pengerjaan cenderung melunak. Sehingga untuk menggali pada kedalaman tertentu jadi penghambat tersendiri.
  • Beton dari tubuh tiang pondasi sumuran yang berada dibawah air kualitasnya akan lebih rendah daripada tiang pracetak. Selain itu, pemeriksaan kualitasnya hanya dapat dilakukan secara tidak langsung.
  • Saat beton dituangkan, perlu perhatian lebih agar adukan beton tidak akan bercampur dengan runtuhan tanah.
  • Walaupun penetrasi tiang sumuran dirasakan telah sampai pada tanah pendukung pondasi, namun kadang-kadang terjadi tiang sumuran kurang sempurna dikarenakan adanya lumpur yang tertimbun di dasar.
  • Pengecoran beton sulit dilakukan apabila dipengaruhi air tanah karena dapat mengurangi mutu beton tersebut.

Pengerjaan Pondasi Sumuran

Alasan Menggunakan Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam & lebar). 
  • Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke luar lubang galian. Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m.

Dasar Perencanaan dan Pelaksanaan Pondasi Sumuran

Bentuk tampang pondasi sumuran dapat bermacam-macam sesuai dengan beban yang akan bekerja dan kuat dukungan tanah dasar pondasi. Berikut ini bentuk-bentuk tampang pondasi sumuran yang biasanya digunakan :
  • Lingkaran tunggal,
  • Segi empat,
  • Lingkaran/hexagonal/octagonal ganda,
  • Sumuran ganda,
  • Bentuk D ganda.
Ada beberapa cara yang dipergunakan untuk memasang tiang sumuran. Berikut ini metode pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran yang dapat dilakukan oleh pekerja :

1. Para pekerja membuat lubang hingga kedalaman alas pondasi terlebih dahulu. Sumuran dibuat di dalam galian lubang tersebut. Apabila tanah dalam kondisi rata dan stabil, maka sumuran ini dapat dikerjakan tanpa casing. Sebaliknya jika kondisi tanah tidak rata, maka diperlukan casing.
  • Tanpa casing
Pekerjaan dilaksanakan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan yang dikehendaki. Kemudian dimasukan besi tulangan yang sudah dirangkaikan lalu dicor beton atau cyclop tanpa casing.
  • Dengan casing yang diambil
Penggalian dilakukan secara bertahap, yaitu casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing digali, kemudian casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing diturunkan lagi dan tanah digali lagi, begitu seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan. Kemudian dilakukan pengisian lubang dengan material beton atau cyclop sambil casingnya ditarik secara bertahap hingga casing ke luar lagi dari lubang.
  • Dengan casing yang ditinggal
Pemasangan pondasi sumuran dengan casing yang dtinggal membutuhkan beton buis (beton sumuran) sebagai casingnya itu sendiri. Dengan beton buis sebagai casing, maka casingnya ini juga bisa berfungsi sebagai bagian struktur. Sama seperti yang lainnya, pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah penggalian. Namun, yang membedakan adalah penggalian tanah dilakukan di bagian dalam buis, dan beton buisnya diturunkan sampai mencapai elevasi yang ditetapkan, secara bertahap. Kemudian lubang dicor dengan material beton. Proses pelaksanaan jenis pondasi sumuran dengan casing yang ditinggal harus siap jika menghadapi air tanah yang muncul.

2. Dengan penggunaan caisson, yaitu sebuah corong atau kotak dibuat dengan membenamkannya hingga posisi yang dikehendaki, yang nantinya menjadi bagian luar sumuran. Penggunaan pondasi sumuran ini biasanya dilakukan untuk pondasi yang terbenam di dalam air. Prosedur ini dikenal sebagai metode udara tekan yang memudahkan bagi para pekerja untuk melakukan pembersihan gangguan-gangguan di bawah pinggiran caisson dan bagian bawah galian.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran dapat menggunakan suatu metode pelaksanaan yang berbeda dari pada biasanya, seperti penggunaan alat berat excavator dalam tahapan pekerjaan penggaliannya sehingga waktu pekerjaan menjadi lebih cepat.

Rumus Persamaan Daya Dukung Pondasi Sumuran

Persamaan Daya Dukung Pondasi Sumuran adalah sebagai berikut :
Qb = Ah x qc .......... persamaan 1

dimana : Qb = Daya dukung ujung (kg)
               Ah = Luas penampang (cm2)
               qc  = Tekanan rata-rata (kg/cm2)

Qs = As x Fs ..............persamaan 2

dimana : Qs = Daya dukung kulit (kg)
               As = Luas selimut (cm2)
               Fs  = Tahanan dinding (kg/cm2)
Fs dapat dicari dengan persamaan :
               Fs = 0,012 x qc

Qult = Qb + Qs………....persamaan 3

 
Qall = Qult/Sf…………..persamaan 4 
 dimana Qult = Daya dukung batas (kg)
               Sf   = Angka keamanan

Demikian, semoga bermanfaat....

Contoh Detail Pondasi Sumuran

Detail pondasi sumuran sedikit banyak memiliki perbedaan dengan jenis lainnya. Seperti yang telah disebutkan, pondasi sumur dibuat dari susunan rangka pipa beton silinder. Lebih rincinya, ukuran pipa tersebut yang biasa digunakan para ahli konstruksi untuk membangun pondasi ini berkisar pada ukuran 80 cm, 300 cm, hingga 400 cm. Sedangkan untuk material beton, jenis beton bertulang atau beton pracetak lebih pas untuk digunakan.

Detail Pondasi Sumuran

Jika Anda melihat pada contoh gambar yang tertera, pondasi sumur ditanam hingga kedalaman tertentu di bawah permukaan tanah. Sebagai perkiraan, pada detail tersebut dilakukan pengerukan 1 hingga 2 meter.

Kemudian, beton yang digunakan memiliki ukuran diameter kurang lebih 60 sampai 80 centimeter. Setelah itu baru dilakukan pengecoran hingga tengah pondasi berlubang dan bisa diisi dengan isian batu kali. Dalam tahap finishing, diberi besi pada bagian teratas dari pondasi itu sendiri.

Demikianlah ulasan artikel mengenai Pondasi Sumuran – Pengertian, Persyaratan, Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran Serta Dasar Perencanaan dan Pelaksanaannya. Semoga dengan adanya tulisan diatas dapat menambah wawasan sobat semua tentang pondasi sumuran. 




Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pondasi Sumuran – Pengertian, Persyaratan, Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran Serta Dasar Perencanaan dan Pelaksanaannya"

Posting Komentar