Pengertian Dan Dasar Perencanaan Tapak dalam Arsitektur

Mungkin sebagian mahasiswa ada yang belum mengerti tentang apa itu tapak atau perancangan tapak, bila kita mengkaji lebih dalam lagi tapak terbagi kedalam ilmu Arsitektur dan Planologi. Dalam ilmu  lebih menkaji ke bagian interiornya sedangkan dalam planologi lebih kepada tata letak lanskap yang akan dibuat menjad sebuah tapak dengan fungsi-fungsi penunjang yang ada didalamnya.

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas yang jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. Sedangkan perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan dampak yang muncul akibat perubahan fisik diatasnya.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa semua yang berkaitan dengan tapak sangat penting. selain hanya mengetahui pengertian dari tapak maka perlu juga kita ketahui tujuan dari perencanaan tapak. Dalam konteks penataan ruang, orientasi perencanaan tapak dispekulasikan kedalam penyusunan rencana yang bersifat detail. Dalam hal ini dinamakan sebaga analisis tapak. Analisis tapak dalah mengaitkan semua data yang terkumpul sehingga mengetahui kendala dan masalah yang ada pada tapak.

Sebenarnya melihat konseptualitas dari rencanaan tapak yang lebih berfokus kepada objek bangunan yang akan menempati tapak diketahui lebih mengarah ke ilmu arsitektur.

Tapak dalam perspektif Ilmu Arsitetur adalah lahan atau tempat dimana bangunan yang direncanakan akan didirikan. Perencanaan tapak dimaksudkan untuk meletakkan bangunan atau kelompok bangunan pada tapak yang ditentukan dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis terhadap kondisi rona awal tapak dalam kelebihan dan kekurangannya. Perencanaan tapak dalam ilmu Arsitektur lebih diprioritaskan kedalam keindahan, keserasian dan keestetikaan objek bangunan yang akan menempati jarak.

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam proses pengerjaan tapak dilakukan sebuah proses yang dinamakan analisis tapak. Titik fokus perencanaan tapak dalam ilmu arsitektur antara lain lebih berproporsi pada lokasi objek bangunan yang akan menempati tapak, sirkulasi dan pencapaian, zoning, KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), GSB (Garis Sempadan Bangunan) dan GSP (Garis Sempadan Pagar).

  1. Lokasi Sekitar Objek Bangunan Yang Menempati Jarak, Lokasi merupakan hal paling utama diidentifikasi oleh arsitek sebelum melakukan pengkoderasian bangunan. Lokasi memegang peranan penting dalam terpenuhinya beberapa syarat pembuatan bangunan hunian yang memuaskan dan nyaman
  2. Sirkulasi dan Pencapaian, Sirkulasi yang dimaksud adalah kemudahan orang-orang di dalamnya mengakses baik bagi pejalan kaki atau kendaraan.
  3. Orientasi Arah Angin, mencakup Ventilasi udara baik dengan pengudaraan alami ataupun buatan.
  4. Orientasi Matahari, mempengaruhi suhu dalam bangunan.
  5. Tautan Lingkungan, lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada perletakan bangunan.
  6. Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang menyesuaikan dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus dilakukan sesedikit mungkin. Perataran tanah besar-besaransebaiknya dihindari.
  7. KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang didirikan diatas lahan.
  8. KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada lahan.
  9. GSB (Garis Sempadan Jalan), adalah batas dinding terluar bangunan yang didirikan.
  10. Kenampakan Bangunan.
  11. Kebisingan.
  12. Bangunan (Material, Bentuk dan Pola Massa).

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Dan Dasar Perencanaan Tapak dalam Arsitektur"

Posting Komentar