Pengertian Arsitektur Modern, Sejarah Perkembangan, Prinsip, Ciri - ciri, Pemahaman Bentuk dan Ruangan Serta Contoh Desain Arsitektur Modern

Desain Arsitektur Modern (Sumber : westildesain.blogspot.com/)

Seiring perubahan zaman, keadaan manusia pun berubah. Saat ini memang teknologi sudah sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Melihat kebelakang, justru zaman sekarang semua sudah serba mudah dan cepat berkat adanya revolusi industri. Artinya ada perubahan dari penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Lantas bagaimana dengan arsitektur bangunan?

Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung lebih memlih sesuatu yang praktis dan ekomonis. Di era modern seperti sekarang mulai mengadopsi arsitektur modern atau modernis. 

Pengertian Arsitektur Modern

Arsitektur modern adalah suatu bangunan dengan gaya karakteristik serupa yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of the Master : A Personal view of Modern Architecture”, tahun 1978, perkembangan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain dengan menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi) Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis. Arsitektur modern pertama kali muncul pada tahun 1900, pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenal dengan gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan dalam abad ke 20.

Arsitektur Modern memiliki prinsip  yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional yang artinya bangunan tersebut harus mewadahi aktifitas penghuninya dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal seperti efisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan. Arsitektur modern sebagai pengembangan dari gaya tahun 1900an. Merupakan wujud kemajuan terhadap teknologi konstruksi. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan fungsi dengan menghindari banyaknya ornamen dan dekorasi.

Oleh karena itu lebih lanjutnya dalam artikel ini akan membahas mengenai:

A. Sejarah Lahirnya Arsitektur Modern

B. Ciri Khas Arsitektur Modern

  1. Sedikit Ornamen dan Dekorasi
  2. Penerapan Garis Vertikal dan Horizontal, Serta Model Bangunan Kotak
  3. Sistem Modern dan Penggunaan Material
  4. Penggunaan Cahaya Natural dan Jendela Kaca
  5. Memiliki Ruang Terbuka
  6. Desain Asimetris
  7. Koneksi dengan Alam
  8. Penggunaan Material Modern dan Tradisional
  9. Memaksimalkan Fungsi Ruangan

C. Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern

  1. Bentuk Mengikuti Fungsi Bangunan (Fungsional)
  2. Material Tradisional dan Ekspos
D. Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern
  1. Bentuk Arsitektur Modern
  2. Ruang Arsitektur Modern

E. Desain Rumah Arsitektur Modern

  1. Rumah Modern dengan Material Alami
  2. Rumah Modern Simpel dan Minimalis
  3. Rumah Arsitektur Modern Asimetris
  4. Desain Rumah dengan Balok dan Beton Ekspos
  5. Gaya Arsitektur Modern Fokus Cahaya Alami

A. Sejarah Lahirnya Arsitektur Modern

Desain Bangunan Arsitektur Modern (Sumber : blogspot.com/)

Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalah adanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.

Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan Arts and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri. Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur.

Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat industri, berdasarkan kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya (dome), dan dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah berhasil.

Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu dalam keadaan equilibrium namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.

Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai beberapa tanda, antara lain :
  • Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur Gothic dan Ionic.
  • Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya tempat kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut polis, yang merupakan komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras dan seimbang. Bagaimana cara mengatur sebuah lahan menjadi bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan kota itu sendiri, dengan kata kunci “mandiri” atau self-sufficient.
  • Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian mulai muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur bangunan sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya.
Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan bangunan pertama yaitu Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentuk-bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya. Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.

Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :

  • Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh.
  • Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini.
  • Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-pusat tertentu.
  • Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara lebih nyaman di dalamnya.
  • Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya.
  • Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.
  • Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan disamping juga sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna lain disekitarnya.
  • Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan).
Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan. Sehingga pada akhirnya muncul istilah “ Form Follows Function “ yang dicetuskan oleh Louis Sullivan dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun ‘ benar ‘ makna, fungsi dan lain-lainnya. Pada saat itu bangunan –bangunan modern juga sudah mulai berubah bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright.

Kemudian arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih dalam daripada insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan tentang ilmu seni yang tidak dipunyai oleh insinyur yang hanya mempunyai ilmu teknik yang paten.

Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan Periode Heroic, dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu sudah berkurangnya ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, namun ornamen-ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan ornamen-ornamen. Di sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan skylight. Periode ini juga ditandai dengan keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus monumental dan prinsip–prinsip arsitektur klasik. Zailgeist yaitu arsitektur mengikuti perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form yaitu bahwa perancangan bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.

Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu ada istilah Neve Sachlichkeit atau Neuwe Zakelijaheid di Belanda yaitu sebuah sifat objektif yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada lansekap atau alam.

Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern, arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur yang mengadopsi dari revolusi industri.

Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu :

  • Volume metrik
  • Regularity
  • Anti ornamen terapan
Internasional style masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa gaya ini tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena keterikatannya pada bentuk geometri yang sederhana dan kurangnya dekorasi. Sehingga pandangan industri yang diterapkan pada semua bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik. Penerapan ini gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan, seperti perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik pendidikan maupun kebudayaan, memiliki bentuk yang mirip sehingga terlihat sama, dan yang hanya dapat menandakan fungsinya adalah penggunaan skala yang berbeda.

Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier, dan membuat bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat. Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling dan Gowan (Inggris), dan Paul Rudolf (Amerika).

Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika. Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih menekankan industrialis dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat itu setiap negara mempunyai program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah formalis seperti Paul Rudolf yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk. Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali meneruskan gaya arsitektur modern lama, metabolisme dan split level seperti yang dilakukan oleh Le Corbussier dan Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan teknologi logam seperti pembangunan menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang menarik yaitu bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian bentuk-bentuk manufaktur, bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan bentuk-bentuk yang ekspresif. Di Skandinavia, Alvaro Alto sebagai arsitek penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis yang digerakkan oleh Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier dan Charles Korea yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.

Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul “Complexity and Contradiction”. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada lagi regularity dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks menilai pada saat itu ada enam situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional, urban, super modern dan situasi adhoc. Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an. Maksud dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur, gaya dan tipe berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi.

Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah Post-Modernism. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena menentang internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah Robert Venturi. Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik), yang sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi gaya tersebut pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan untuk memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk dipergunakan sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut akan memiliki fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan berukuran kecil seperti rumah dan toko.

Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati karena arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang. Sehingga banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur modern, meskipun dalam desainnya terjadi penggabungan gaya lain, seperti gaya klasik-Renaissance, Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern masih dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya pada desain suatu bangunan.

B. Ciri Khas Arsitektur Modern

Ciri Arsitektur Modern (Sumber : dekoruma.com/)

Ada pun yang membuat arsitektur modern menjadi berbeda dari arsitektur lainnya. Anda bisa melihatnya dari ciri khas secara umumnya.Melansir dari Archi Soup, inilah beberapa ciri khas dari arsitektur modern yang perlu Anda ketahui.

1. Sedikit Ornamen dan Dekorasi

Berbeda dari bangunan tradisional yang menggunakan banyak ornamen, motif dan dekorasi, justru arsitektur modern menggunakan sedikit ornamen saja. Arsitektur ini menganggap bahwa ornamen bukan bagian yang penting dalam desain modernis.

2. Penerapan Garis Vertikal dan Horizontal, Serta Model Bangunan Kotak

Desain arsitektur bergaya modern memiliki ciri khas, yaitu banyaknya penggunaan garis vertikal dan horizontal, serta model bangunan yang didominasi bentuk kotak.

3. Sistem Modern dan Penggunaan Material

Sudah lebih berkembang, ciri khas lainnya dari arsitektur modern adalah penggunaan sistem modern dari teknologi seperti smart home dan material yang diciptakan dengan teknologi konstruksi modern.

4. Penggunaan Cahaya Natural dan Jendela Kaca

Memaksimalkan fungsi menjadi bagian penting dari arsitektur ini. Dengan menggunakan cahaya natural (matahari) dan jendela kaca yang besar akan menyatukan rumah dengan alam secara langsung. Orang yang berada didalam bangunan atau rumah bisa tetap mendapatkan sinar matahari alami meskipun berada di dalam.

5. Memiliki Ruang Terbuka

Dalam rancangan arsitektur modern selalu ada ruang terbuka dalam bangunan tersebut. Tujuannya agar rumah tetap bisa merasakan suasana yang nyaman, tenang, dan alami. Selain itu juga ruang terbuka dapat memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam.

6. Desain Asimetris

Ada yang berbeda dari model bangunan modernis. Tidak memiliki model aturan tertentu, justru bangunan ini memiliki bentuk asimetris yang menjadi ciri khas dari arsitektur modern. Dikarenakan yang terpenting bukan desain bangunannya namun fungsi dari bangunan itu sendiri.

7. Koneksi dengan Alam

Selain dibuat fungsional, arsitektur modern dibuat agar bangunan bisa terkoneksi dengan alam. Maksudnya adalah bangunan dibuat agar ramah lingkungan, asri, dan sehat. Salah satu penerapannya adalah taman di dalam rumah.

8. Penggunaan Material Modern dan Tradisional

Meskipun arsitektur modern sudah menggunakan teknologi konstruksi yang canggih namun dalam prosesnya masih menggunakan material tradisional. Karena kualitas material tradisional lebih baik dibandingkan modern dari segi ketahanan dan kualitasnya. Untuk mendapatkan efisiensi digabunglah kedua penggunaan material jenis tersebut.

9. Memaksimalkan Fungsi Ruangan

Fungsional sangat menjadi pertimbangan utama saat membangun arsitektur ini. Tidak heran jika semua ruangan memiliki fungsi-fungsinya sendiri.

C. Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern

Setiap desain pasti memiliki prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedomannya. Begitu juga dalam arsitektur modern ini. Berikut adalah dua prinsip utama dan umum arsitektur modern.

1. Bentuk Mengikuti Fungsi Bangunan (Fungsional)

Prinsip utama arsitektur modern adalah fungsional. Artinya bangunan dibuat dengan tujuan utamanya, yaitu memaksimalkan fungsi dari keseluruhan area. Prinsip ini dibuat melalui perencanaan fungsi dari masing-masing area yang akan dibuat. Setelah itu barulah bentuk bangunan mengikuti fungsi yang sudah direncanakan tersebut. Teori ini pertama kali diciptakan oleh arsitektur Amerika Louis Sullivan.

2. Material Tradisional dan Ekspos

Material bangunan harus ditempatkan ditempat yang sesuai tanpa harus memikirkan karakter dan tampilan dari material tersebut. Benar-benar mengekspos material apa adanya. Contohnya semen yang tidak dicat, kayu yang tidak dipoles agar terlihat alami dan natural. Teori ini diungkapkan oleh Bauhaus dan menjadikan hal tersebut menjadi prinsip utamanya.

D. Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern

Desain Bangunan Modern (Sumber : blogspot.com/)

Ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata, terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi. Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (Le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.

1. Bentuk Arsitektur Modern

Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun.

Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style lama sangat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.

2. Ruang Arsitektur Modern

Konsep ruang pada arsitekur modern yaitu ruang yang tidak terbatas, ruang terukur, terbatasi dan terlihat dari strukturnya (segi empat) yang dapat dipahami dalam tiga dimensi. Ruang dibentuk melalui analisis terhadap fungsi ruang tersebut dan pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.

Pada perkembangannya, arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap, bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional; yang tidak dapat hilang karena merupakan bagian dari estetika. Berikut ini contoh tentang konsep bentuk ruang dalam arsitektur modern, yaitu :

a. Villa Savoye

Ruang yang tercipta haruslah efisien sesuai dengan kebutuhan dan fungsi. Keindahan suatu bangunan didapat melalui purisme (kemurnian) diama bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang polos dan sederhana. Pembentukan ruang dimulai baru suasana, kemudian beralih pada fungsi.

b. Falling Water

Ruang terbentuk karena interaksi dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan bisa merespon faktor-faktor alam atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempuranaan dari alam. Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualisme dengan merespon kondisi alam, korelasi alam, topografi dengan arsitektur. Ruang yang terbentuk dengan lingkungan alam diwujudkan dalam bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk lokasi tapak.

E. Desain Rumah Arsitektur Modern

Setelah Anda sudah mengetahui ulasan lengkap mengenai arsitektur modern di atas, rasanya kurang lengkap jika tidak mengetahui gambar desain rumah arsitektur modern. Berikut ini lima desain rumah arsitektur modern dan penjelasannya.

1. Rumah Modern dengan Material Alami

Desain Rumah Modern dengan Penggunaan Material Alami (Sumber : House Beautiful)

Arsitektur modern tidak selalu memiliki tampilan futuristik yang bergaya teknologi dan material termutakhir. Jika melihat dari asal usulnya memang modernis merupakan pengembangan dari arsitektur tradisional yang natural dengan material alam. Desain tersebut memberikan warna yang natural dengan bentuk sederhana. Begitu alami dan tak lekang oleh waktu. Anda tetap bisa menggabungkan tradisional dengan modern di era saat ini.

2. Rumah Modern Simpel dan Minimalis

Desain Bangunan Modern Simpel dan Minimalis (Sumber : upliving.co.id/)

Bukan hanya teknologi, namun arsitektur modern memang mengarah ke gaya minimalis dan sederhana. Desain gambar rumah modern menyatu dengan area sekitar. Bangunan kotak dengan garis lurus halus dan jendela besar menjadi ciri khasnya. Tidak hanya itu saja, semua ruangan pada desain ini benar-benar fungsional.

3. Rumah Arsitektur Modern Asimetris

Desain Arsitektur Modern Asimetris (Sumber : House Beautiful)

Saat ini mulai banyak sekali model arsitektur asimetris. Tidak terpaku terhadap bentuk dan sedikit dekorasi. Memang desain ini dibangun sesimpel mungkin. Ada balkon terbuka di lantai atas dengan ruangan tertutup. Di lantai bawah ada ruangan besar tanpa sekat namun telah ditentukan fungsi masing-masing area. Dekorasi yang dipakai hanya jendela-jendela besar dan trails.

4. Desain Rumah dengan Balok dan Beton Ekspos

Desain Rumah dengan Balok dan Beton Ekspos (Sumber : House Beautiful)

Desain arsitektur modern bergaya Hallmark yang mengekspos material beton baja memberikan tampilan modern pada rumah yang bertekstur. Bangunan dibuat dengan gaya industrial. Material digunakan kontras dengan tampilan cat putih bersih sehingga terlihat halus dan ramping. Seperti bangunan modernis lainnya, ada jendela-jendela besar dengan balkon sebagai area terbuka. Rumah dengan desain ini memberikan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik di dalam rumah.

5. Gaya Arsitektur Modern Fokus Cahaya Alami

Gaya Arsitektur Modern Fokus Cahaya Alami (Sumber : dekoruma.com/)

Arsitektur modern banyak digunakan bukan hanya karena fungsional, namun juga memiliki efisiensi dan kontribusi terhadap kelestarian alam. Salah satu bentuknya adalah penghematan listrik. Desain dirancang dengan adanya ruang terbuka di dalam rumah. Misalnya balkon, taman di dalam, dan teras rumah hijau. Selain itu juga penggunaan jendela berukuran besar agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam rumah.

Beberapa desain arsitektur modern memaksimalkan luas lahan yang dimiliki mengingat lahan tanah sudah semakin terbatas. Bukan berarti tidak ada area terbuka hijau di dalam rumah. Oleh karena itu beberapa desain memanfaatkan balkon lantai dua atau atap rumah menjadi lebih fungsional.

Demikianlah artikel mengenai Pengertian Arsitektur Modern, Sejarah Perkembangan, Prinsip, Ciri - ciri, Pemahaman Bentuk dan Ruangan Serta Contoh Desain Arsitektur Modern. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk Anda semua. Terimaksih


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Arsitektur Modern, Sejarah Perkembangan, Prinsip, Ciri - ciri, Pemahaman Bentuk dan Ruangan Serta Contoh Desain Arsitektur Modern"

Posting Komentar