Cara Menghitung Volume Pondasi – Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Tipe Pondasi

Cara Menghitung Volume Pondasi – Dalam kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai cara menghitung volume pondasi serta kelebihan dan kekurangan berbagai tipe pondasi. Mungkin diantara sobat ada yang sudah sangat mengerti atau memahami bagaimana cara mengitung volumen suatu pondasi pada suatu bangunan. Untuk sobat yang masih bingung dan pengen tahu lebih lanjut bagaimana cara menghitung volumenya, simaklah ulasan pada postingan berikut ini. 

Pondasi yang kuat dapat membuat rumah menjadi lebih tahan lama, kokoh, dan awet. Oleh karena itu, kita harus tahu cara menghitung volume pondasi rumah yang tepat agar rumahmu tidak mudah hancur!

Pondasi adalah struktur bangunan paling dasar dan merupakan faktor terpenting yang memengaruhi kuat atau tidaknya sebuah bangunan. Jika pondasi yang dibangun tepat dan kuat, maka rumah dan bangunan yang dibuat juga sudah dipastikan kokoh, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung volume pondasi rumah agar hunian dapat berdiri kokoh.

Berikut ini adalah rumus cara menghitung volume pondasi suatu bangunan, bagi sobat masih kebingungan dengan perhitungannya, simak saja rumus menghitung volume pondasi rumah di bawah ini.


Cara Menghitung Volume Pondasi Rumah

1. Cara Menghitung Volume Pondasi Tapak

Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk papan/telapak. Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom, khususnya untuk bangunan bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan tanah keras di bawahnya dengan baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada ukuran kolom di atasnya.

Kelebihan dan Kekuranga Pondasi Tapak

Kelebihan dari pondasi tapak antara lain:

  • Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi lainnya
  • Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam
  • Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga empat lantai
  • Proses pengerjaannya relatif sederhana
  • Daya dukung yang dimilikinya sangat baik

Kekurangan dari pondasi tapak yaitu:

  • Waktu pengeringan betonnya cukup lama hingga mencapai 28 hari
  • Dibutuhkan manajemen waktu yang tepat agar pengerjaanya efisien
  • Rumit dalam merencanakan pembesian dan desain penulangannya

Pondasi Tapak

Cara menghitung volume pondasi tapak adalah dengan menggunakan rumus yang satu ini:

Volume pondasi = (tinggi 1 x tinggi 2 /2) x sisi x sisi

Keterangan:

  • Tinggi 1 adalah tinggi keseluruhan pondasi tapak.
  • Tinggi 2 adalah tinggi bagian bawah pondasi tapak.
  • Sisi adalah panjang pondasi tapak.

Berikut adalah contoh perhitungan volume pondasi tapak:

Diketahui bahwa tinggi keseluruhan pondasi tapak adalah 2 meter, tinggi bagian bawah pondasi tapak adalah 1 meter, dan panjang pondasi tapak adalah 3 meter.

Volume pondasi: (2 x 1 /2) x 3 x 3 = 9 m3


2. Rumus Menghitung Volume Pondasi Cakar Ayam

Pondasi yang satu ini merupakan sebuah metode pemikiran yang ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961. Pondasi cakar ayam berfungsi sebagai dasar atau landasan untuk bangunan tertentu yang akan dibangun di atasnya. Pondasi cakar ayam adalah salah satu metode rekayasa teknik dalam pembuatan pondasi bangunan untuk mendirikan sebuah bangunan di tanah berawa.

Disebut pondasi cakar ayam karena bentuknya memang mirip seperti kaki hewan unggas tersebut, di mana di bagian bawah terdapat pipa-pipa beton yang menyerupai cakar alam. Fungsinya mencengkeram kuat tanah di bawahnya agar bangunan yang dibangun di atasnya benar-benar berdiri kokoh.

Bukan hanya itu, pondasi cakar ayam juga diaplikasikan dalam pembangunan jalan layang, jembatan besar, hingga landasan. Tentu saja dengan struktur dan kekuatan yang berbeda, atau dengan kata lain besar kecilnya pondasi disesuaikan dengan tujuan pembangunannya.

Pondasi Cakar Ayam

Kelebihan dan Manfaat Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam menjadi solusi mendirikan bangunan di atas tanah yang lembek. Pasalnya, tanah lembek seperti itu menyulitkan pembangunan dengan pondasi konvensional. Lagipula, tanah lembek yang berair sangat mungkin mudah ambles dan bergerak, sehingga tidak direkomendasikan mendirikan bangunan di atasnya.

Penemuan sistem pondasi cakar ayam oleh Ir. Soedijatmo telah memecahkan masalah tersebut. Sebuah sistem pondasi yang mampu mencengkeram tanah di bawahnya lebih kuat.

Keuntungan lain dari pemakaian pondasi cakar ayam yaitu tidak membutuhkan sistem drainase. Jadi, seluruh isi pondasinya benar-benar berisi beton padat yang kuat. Tak ada celah atau ruangan untuk drainase seperti yang ada pada pondasi konvensional. Begitu juga untuk sambungan kembang susut yang biasanya ada di sistem konvensional.

Kekurangan pondasi cakar ayam

Meskipun sudah terkenal sebagai pondasi yang kuat dan kokoh. Tetap saja pondasi cakar ayam ada kekurangannya. Sobat yang mungkin dalam waktu dekat ini mau membangun rumah dengan sistem pondasi pondasi cakar ayam ini, tidak ada salahnya mengetahui informasinya. Dengan begitu, sobat bisa memilih dan mempertimbangkan sendiri mau memilih pondasi cakar ayam atau konvensional saja.

Selain itu, bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk proses betonisasi pondasi jauh lebih banyak. Oleh karena itu, jangan heran jika harus merogoh kocek lebih dalam saat ingin mengaplikasikan pondasi cakar ayam di lapangan. Biaya pembuatan pondasi cakar ayam lebih mahal dibanding yang konvensional. Hal itu dikarenakan peralatan dan tindakan dalam proses pembuatannya cukup banyak dan rumit.

Kekurangan pondasi cakar ayam yang lain, yaitu hanya bisa diaplikasikan dalam mendirikan bangunan besar dan bertingkat. Pasalnya, bangunan-bangunan yang tinggi dan besar juga membutuhkan pondasi lebih kuat serta kokoh. Sangat tepat memilih pondasi cakar ayam agar bangunan di atasnya tidak mudah roboh.

Pondasi Cakar Ayam

Cara menghitung volume pondasi cakar ayam adalah dengan menggunakan rumus:

Volume pondasi (V) = L x P x T

Sedangkan untuk menghitung kebutuhan material pondasi cakar ayam per buah adalah:

  • Besi (batang): ((L/B+1) x (Lx2+Tx2)) x 2/B
  • Split (m3): 0,82 x V
  • Pasir (m3): 0,54 x V
  • Semen (zak): Kebutuhan pasir x 1000 /32 /R

Keterangan:

  • V adalah volume pondasi cakar ayam per buah (m3)
  • L adalah lebar cakar ayam (m)
  • P adalah panjang cakar ayam (m)
  • T adalah tebal cakar ayam (m)
  • R adalah rasio semen berbanding pasir
  • B adalah panjang besi (m)

Berikut adalah contoh perhitungan volume pondasi cakar ayam:

Diketahui bahwa lebar cakar ayam adalah 5 meter, panjang cakar ayam adalah 10 meter, dan tebal cakar ayam adalah 3 meter.

Volume pondasi: 5 x 10 x 3 = 150 m3


3. Cara Menghitung Volume Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali adalah pondasi yang dibuat menggunakan batu alam yang ditumpuk menjadi sebuah susunan dengan bentuk dan ukuran tertentu. Pondasi ini merupakan pondasi yang paling sering digunakan di rumah-rumah Indonesia.

Batu kali memang tidak memiliki banyak corak, tetapi multifungsi. Apa saja fungsinya? Diantaranya untuk bahan pengerasan jalan yang lebih ramah anggaran. Lebih dari, itu batu kali juga memenuhi banyak kebutuhan lansekap, drainase, hingga pondasi. Yang terpenting dalam menggunakannya bukan karena warna kerikilnya tetapi ukuran yang digunakan. Ukuran yang akan Anda gunakan untuk membuat jalan setapak belum tentu merupakan pilihan terbaik untuk pondasi batu kali.

Keuntungan batu kali adalah bisa diaplikasikan pada bangunan apapun mulai dari lansekap, bahan konstruksi, fasad dinding dan jalan setapak bahkan untuk digunakan dalam proyek desain interior. Eits,  ternyata batu kali juga dapat diproduksi secara artifisial. Biasanya batu kali akan memiliki tepi membulat, permukaan datar bertekstur, dan lubang kecil, retakan, perubahan warna.

Pondasi Batu Kali

Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Batu Kali

Kelebihan pondasi batu kali anatara lain:
  • Risiko Kebocoran Lebih Kecil
  • Menguatkan dan Mempertahankan Masa Bangunan
  • Kebutuhan Anggaran Biaya Pembuatan yang Rendah
  • Waktu Pengerjaan Relatif Cepat
  • Mempunyai Konstruksi Lebih Sederhana
  • Bisa Disesuaikan dengan Lebar yang Diinginkan
  • Menahan Goncangan
Kekurangan pondasi batu kali antara lain:
  • Menimbulkan Retakan
  • Kurang Bisa Saling Mencengkeram
  • Daya dukung tidak terlalu kuat meski layak digunakan untuk menahan beban bangunan sederhana
  • Tidak cocok digunakan untuk mendukung bangunan bertingkat
  • Hanya bisa diaplikasikan pada kondisi tanah di area pembangunan stabil
  • Tingkat ketahanan tidak terlalu baik khususnya jika sering terendam air

Batu Kali

Cara menghitung volume pondasi batu kali adalah dengan menggunakan rumus:

Volume pondasi = luas penampang x jumlah total panjang pondasi

Sementara untuk menghitung luas penampang, kamu dapat memakai rumus ini:

Luas penampang = (lebar bagian atas pondasi + lebar bagian bawah pondasi) x tinggi pondasi / 2

Berikut adalah contoh perhitungan volume pondasi batu kali:

Diketahui lebar bagian atas pondasi adalah 2 meter, lebar bagian bawah pondasi adalah 3 meter, tinggi pondasi adalah 5 meter, dan total panjang pondasi adalah 10 meter.

Volume pondasi: ((2 + 3) x 5 /2)) x 10 = 125 m3

Demikianlah ulasan artikel mengenai Cara Menghitung Volume Pondasi – Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Tipe Pondasi. Semoga dengan adanya tulisan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat mengenai cara menghitung volume pondasi untuk sebuah bangunan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cara Menghitung Volume Pondasi – Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Tipe Pondasi"

Posting Komentar