Pengertian Sistem Plumbing, Fungsi, Prinsip Dasar Pemasangan, Peralatan, dan Contoh Denah Sistem Plambing pada Bangunan

Sistem Plumbing (Sumber : BarLi arsitektur)

Sistem Plumbing – Pada saat kita pengen membangun sebuah bangunan atau hunian untuk di tempati, ada tiga hal utama yang harus kita pahami dan kita miliki sebagai pemilik sebuah hunian sebelum memulai membangunan hunian tersebut. Tiga hal utama yang dimaksud yaitu Arsitektur, Struktur, dan Utilitas (plumbing). Dalam postingan ini kita membahas mengenai Utilitas (sistem plumbing) pada sebuah bangunan.

Dalam membangun sebuah huninan, aliran air merupakan salah satu komponen yang sangat penting yang harus dimiliki. Hal ini demi memenuhi kebutuhan mendapat air bersih dan akses pengaliran buangan air kotor. Sistem plumbing adalah sebutan teknik infrastruktur yang berkaitan dengan komponen perairan tersebut.

Perencanaan sistem plumbing pada setiap konstruksi bangunan membutuhkan sejumlah prinsip dan peralatan yang cukup komplek, maka dari itu mari kita pelajari bersama lewat postingan artikel berikut ini!

Pengertian Sistem Plumbing

Dari segi bahasa, kata plumbing berasal dari bahasa Inggris yang diartikan menjadi dua bentuk, yakni kata benda dan kata kerja. Jika dijadikan sebagai kata benda, artinya adalah pipa ledeng. Sedangkan jika dijadikan kata kerja, artinya adalah pekerjaan memasang pipa ledeng.

Di Indonesia sendiri, istilah teknik plumbing memang lebih akrab dikenal sebagai “ledeng”. Aplikasi pipa plumbing menghubungkan langsung aliran air bangunan dan saluran pengairan daerah setempat. Biasanya instalasi pipa dibuat dan ditata rapi pada bagian bawah sumber air, dinding, atau bahkan atap bangunan bertingkat.

Sistem Plumbing adalah salah satu sistem utilitas bangunan yang berkaitan dengan teknologi pemasangan pipa dan perlengkapannya untuk menyediakan air bersih dengan tekanan yang cukup dan disalurkan ke tempat yang diinginkan, serta menyediakan system pembuangan limbah tanpa mencemari lingkungan sekitar untuk menciptakan kondisi higienis dan nyaman yang diinginkan.

Fungsi Plumbing

Pada kebanyakan kasus, istilah plumbing adalah segala bentuk pekerjaan yang berkaitan dengan proses pemasangan, perawatan, serta pemeliharaan terhadap instalasi saluran air baik itu di rumah ataupun di gedung. Bukan hanya itu, sistem plumbing punya fungsi lain pada konstruksi bangunan yang Anda buat. Adapun sejumlah fungsi plumbing lain yang perlu diketahui adalah:

  • Menyediakan akses pembuangan air kotor (sisa limbah, cucian, atau air hujan)
  • Memenuhi kebutuhan pasokan air bersih bagi penghuni yang menetap pada bangunan tempat tinggal tersebut
  • Membuat gedung atau hunian menjadi lebih nyaman untuk ditempati
  • Menyediakan distribusi aliran air
  • Menjaga siklus udara dalam gedung
  • Fungsi sampingan sebagai pencegah kebakaran
  • Menghindari pencemaran dalam rumah

Peralatan dalam Sistem Plumbing

Plumbing adalah sistem yang harus dipastikan ketahanan pembuatannya. Karena itu harus ada instalasi yang bagus dengan peralatan dan bahan berkualitas memadai. Apa saja peralatan yang dibutuhkan dalam teknik plumbing.

1. Pipa

Dalam plumbing, pipa berfungsi sebagai media untuk menyalurkan air. Pipa disusun sedemikian rupa agar air dapat mengalir menuju arah yang dikehendaki. Jenis pipa yang digunakan dalam sistem plumbing biasanya cukup tebal dan kuat. Sebab, pipa harus mampu menerima tekanan besar yang mengalirkan air.

2. Katup

Agar laju air dalam pipa bisa tetap terarah, dibutuhkan katup. Nah, ada beberapa jenis katup yang umum digunakan dalam sistem plumbing, seperti:
  • Katup gerbang (gate valve), sesuai namanya, katup gerbang bekerja layaknya sebuah gerbang yang bisa menutup dan membuka. Saat katup membuka, air akan mengalir dan saat katup tertutup, maka aliran air akan berhenti.
  • Katup globe (globe valve), fungsi katup globe pada sistem plumbing adalah mengalirkan dan menghentikan air, mirip seperti katup gerbang. Namun, dengan adanya steker dan cakram, aliran air yang melalui katup globe akan membentuk pola S. Dengan pola seperti ini, tekanan air bisa tetap stabil dan tidak naik.
  • Katup cek, berfungsi untuk menahan aliran balik jika pompa air tiba-tiba berhenti bekerja. Pemasangan katup cek harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi lonjakan tekanan air (water hammer).
  • Katup penurun tekanan, katup penurun tekanan bertugas mengurangi tekanan di dalam pipa. Dengan adanya katup ini, maka tekanan yang dihasilkan air pun bisa tetap terkontrol dan tidak melampaui batas aman (4,0 kg/cm2). Instalasi katup ini biasanya dilakukan pada cabang pipa dari poros masuk.

3. Peralatan Tambahan

Selain pipa dan katup, instalasi plumbing juga membutuhkan beberapa peralatan tambahan seperti:
  • Manometer: mengatur tekanan air di dalam pipa, biasanya dipasang pada pipa pembuangan (discharge pipe).
  • Flexible Joint: meredam getaran dari pompa, dipasang pada pipa penghisap (suction pipe) dan pipa pembuangan.
  • Strainer: menyaring kotoran yang ukurannya kecil agar tidak masuk ke pipa, dipasang pada pipa penghisap.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa plumbing adalah sebuah sistem yang mengatur rangkaian pipa penyalur air di dalam sebuah bangunan. Agar instalasi sistem plumbing akurat dan presisi, gunakan scaffolding dalam proses pemasangannya.

Untuk sistem plumbing di rumah terdiri dari dua subsistem yang terpisah. Satu subsistem membawa air tawar masuk, dan yang lainnya mengeluarkan air limbah. Air yang masuk ke rumah Anda berada di bawah tekanan yang cukup. Saat air masuk ke rumah Anda, ia melewati meteran yang mencatat jumlah air yang Anda gunakan. Katup pemutus air utama, atau stop, biasanya terletak dekat dengan meteran.

Dalam keadaan darurat plumbing, Anda harus segera menutup katup penutup utama. Jika tidak, ketika pipa pecah, dapat membanjiri rumah Anda dalam waktu singkat. Namun, jika keadaan darurat, seperti kebocoran, terbatas pada wastafel, pancuran, atau toilet, Anda tidak perlu mematikan seluruh pasokan air Anda. Oleh karena itu, sebagian besar perlengkapan harus memiliki katup penghenti individual.

Prinsip Dasar Pemasangan Sistem Plumbing

Teknik plumbing adalah proses yang terdiri dari sejumlah prosedur tertentu. Ada beberapa prinsip dasar pemasangan pipa plumbing yang harus diikuti agar tidak mengakibatkan risiko kebocoran dan bencana lainnya. Beberapa prinsip dasar yang dimaksud adalah:
  1. Siapkan denah bangunan secara rinci untuk memudahkan pemasangan pipa agar tidak ada kerusakan konstruksi yang terjadi
  2. Memasang perlindungan pipa dengan menimbang beban instalasi pada gedung
  3. Meminimalisir kemungkinan karat atau korosi pada pipa air
  4. Pastikan tidak ada penyumbat yang menghalangi aliran air pada plumbing

Pembagian Sistem Plumbing

Sistem plumbing adalah satu kesatuan dari beberapa instalasi sistem lainnya. Pada kebanyakan pemasangan, setidaknya ada lima pembagian plambing yang diterapkan yaitu:

1. Ventilasi

Dalam memasang ledeng pada gedung, kelancarannya akan dipengaruhi oleh perputaran udara dalam rumah atau gedung. Dengan sistem ventilasi, perputaran udara akan terjadi dengan baik. Sehingga tidak ada sumbatan dalam pembuangan air bekas atau kotor.

2. Instalasi Air Bersih

Selanjutnya, ada juga instalasi plumbing untuk air bersih. Fungsinya adalah menyediakan akses pasokan air bersih untuk berbagai keperluan penghuni seperti mencuci, mandi, dan memasak.

3. Instalasi Air Hujan

Umumnya pipa plumbing adalah sarana yang digunakan untuk distribusi air hujan. Sebab instalasi pipa yang satu ini dilakukan demi menghindari munculnya genangan dan kerusakan bangunan akibat air hujan.

4. Instalasi Air Bekas

Salah satu fungsi plumbing adalah sebagai jalan keluarnya air bekas. Beberapa contohnya adalah air bekas mandi, cuci piring di wastafel, dan sebagainya. Aliran instalasi ini biasanya langsung di buang ke tanah.

5. Instalasi Air Kotor

Berbeda dengan air bekas, biasanya limbah yang termasuk dalam jenis ini adalah air yang terkontaminasi minyak atau bekas buang air. Alirannya harus dibuat khusus dengan mengarahkan pipa ke septic tank.

Sistem Plumbing untuk Bangunan Bertingkat

Persepsi konstruksi bangunan bertingkat yang rumit juga berlaku pada pemasangan ledeng dalam gedung tersebut. Ada teknik plumbing yang berbeda dan biasa digunakan dalam distribusi air gedung bertingkat seperti:

  • Tangki air dimanfaatkan untuk penyaluran air ke seluruh gedung dengan memanfaatkan gaya gravitasi
  • Saluran pipa utama dalam bangunan disambungkan langsung dengan pipa distribusi lainnya yang terletak dalam gedung
  • Menggunakan tangki tekan untuk meneruskan air yang sudah tertampung dengan bantuan pompa
  • Pemasangan booster pump untuk menyambungkan pipa utama

Contoh Denah Sistem Plumbing pada Bangunan

Denah Sistem Plumbing (Sumber : ilmudrafter.com)


Denah Sistem Plumbing (Sumber : jualo.com)

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa plumbing adalah sebuah sistem yang mengatur rangkaian pipa penyalur air di dalam sebuah bangunan. Agar instalasi sistem plumbing akurat dan presisi, gunakan scaffolding dalam proses pemasangannya.

Demikianlah artikel mengenai Pengertian Sistem Plumbing, Fungsi, Prinsip Dasar Pemasangan, Peralatan, dan Contoh Denah Sistem Plambing pada Bangunan. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kalian semua. Terimaksih

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Sistem Plumbing, Fungsi, Prinsip Dasar Pemasangan, Peralatan, dan Contoh Denah Sistem Plambing pada Bangunan"

Posting Komentar