Bangunan Multifungsi |
Dalam konteks urban, bangunan tinggi multi fungsi, dikenal dengan istilah "mixed-use building" adalah suatu bangunan yang mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus, umumnya fasilitas komersial yang meliputi mall, perkantoran. perbankan, perhotelan, kondominium, apartemen, rekreasi, auditorium, sineplex, studio radio/TV, ruang observasi dan restoran, parkir. Kesemua fungsi tadi disusun secara vertical dalam wujud suatu bangunan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, menciptakan citra (image) dan identitas spesifik serta integrasi maksimal semua elemen sistem dalam bangunan.
Tujuan utama dari mixed use building ini adalah menuju bangunan tinggi sebagai sinergi antar multi fungsi, dimana semua fasilitas yang dirancang sebagai sumber pendapatan harus saling mendukung dan melengkapi dengan menghindari kompetisi antar fasilitas sehingga secara kolaboratif dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik.
Penerapan Vertical MXD diutamakan pada area lahan strategis yang hanya menempati lahan yang relatif kecil, umumnya di pusat kota. Pengalaman empiris pada beberapa kota, implementasi konsep mixed-use dapat merupakan strategi yang tepat untuk menggerakkan momentum revitalisasi kota ,
terutama pada beberapa bagian kota yang cenderung tertinggal (declining area).
Pelopor Vertical MXD adalah John Handcock Center, Chicago 1969 yang segera diikuti oleh tetangganya: 900 North Michigan, Water Tower Place, kesemuanya di Chicago dan sekarang menjangkau Asia (Jin Mao Tower-Shanghai, Taipei 101-Taiwan, Two International Finance CentreHongkong, Baiyoke Tower Bangkok, The PinnacleJakarta, dan lain lain)
Bangunan Tinggi Sebagai Integrasi Multi Sistim
Dalam teori integrasi, tujuan utama dari integrasi adalah mereduksi jumlah waktu, material, energi dan ruang (konservasi waktu, material, energi, ruang) yang digunakan dalam suatu bangunan sekaligus meningkatkan jumlah aktifitas yang dapat dilakukan didalamnya. Hasil yang akan dicapai adalah suatu keseimbangan. Tujuan berikutnya adalah mencapai kinerja total bangunan yang optimal baik kinerja spasial, kinerja termal, kwalitas udara dalam ruang, kinerja akustik, kinerja visual, integritas bangunan.
Terdapat empat sistim utama yang secara deskriptif dapat mewakili suatu bangunan seutuhnya yaitu:
- Sistim Struktur Bangunan(structure- S)
- Sistim Selubung Bangunan (envelope- E)
- Sistim Interior Bangunan (interior-I)
- Sistim Mekanikal Bangunan (mechanical- M)
Expansi geometrik dari keempat sistim utama ini menghasilkan 11 kemungkinan variasi dari kombinasi dua, tiga, empat sistim yaitu:
- Kombinasi Dua Sistim (S+E,S+M,S+I,E+M,E+I,M+I)
- Kombinasi Tiga Sistim (S+E+M, S+E+I, E+M+I, S+M+I)
- Kombinasi Empat Sistim (S+E+M+I)
Keterkaitan antara sistim sistim utama dapat dinyatakan dengan diagram yang disebut The System Tetrahedron yang menempatkan masing masing dari keempat sistim tersebut pada salah satu titik simpul tetrahedron sehingga memungkinkan untuk dikaji secara analitis potensi teoritis masing-masing sistim yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain secara seimbang.
Bangunan Tinggi Sebagai Metafor Monolitik
Ekspresi arsitektural suatu bangunan tinggi pada dasarnya dapat dibedakan antara pendekatan monolitik atau pendekatan dialektik. Pada pendekatan dialektik, aspek teknologi terpisah secara tegas dengan makna arsitektur yang akan disampaikan pada publik dimana makna tersebut akan muncul secara gradual. Pendekatan monolitik menegaskan aspek teknologi yang terintegrasi dengan makna arsitektur dalam suatu kesatuan organik yang utuh. Dalam konteks bangunan tinggi, aspek teknologi struktur merupakan “form-giver” pada ekspresi makna arsitektur melalui penampilan bentuknya.
Bangunan Tinggi Kontemporer Sebagai Aspirasi dan Inspirasi Masa Depan
Sintesis antara arsitektur dan struktur pada bangunan sebenarnya merupakan proses alamiah yang kontinu dan berkesinambungan sampai tercapai suatu keterpaduan yang sinergis. Pendekatan arsitektur yang simultan dengan struktur dapat di ibaratkan sebagai tarian dan musik sebagaimana dinyatakan oleh Merce Cunningham sebagai berikut:
“When John (Cage) and I first thought of separating the dance and the music, it was very difficult, because people had this idea about the music supporting the dance rhythmically. I can remember so clearly, in one piece I made some kind of very big movement, and there was no sound at all. But right after it came this incredible sound on the prepared piano, I understood that these two separate things could make something that couldn’t have happened any other way”.
Belum ada tanggapan untuk "Bangunan Multi Fungsi (Mixed-use Building)"
Posting Komentar