Rumus - Rumus Dasar Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB) Bangunan

Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB) – Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai cara menghitung volume pekerjaan (RAB) suatu bangunan. Mungkin diantara sobat ada yang sudah sangat mengerti atau memahami apa saja harus disiapkan sebelum memulai menghitung suatu RAB suatu bangunan. Jika sobat yang masih bingung langkah apa saja yang harus disiapkan dan sebelum memulai belajar menghitung RAB untuk bangunan, silahkan sobat simak terlebih dahulu postingan sebelumnya mengenai "Langkah - langkah Dasar dalam Membuat dan Menghitung RAB Bangunan". Bagi sudah paham dan sudah membaca postingan sebelumnya maka mari kita simak ulasan berikut ini mengenai cara menghitung volume pekerjaan (RAB). 

Pada perhitungan bangunan dan masing-masing jenis pekerjaan, cara perhitungan volumenya berbeda tergantung bentuknya, tetapi rumus dasar yang digunakan tetaplah sama yaitu menggunakan rumus matematika, seperti luas, keliling, dan volume. Untuk volume satuan dihitung dengan buah atau unit yang terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi satu kesatua, contohnya seperti panel listrik, meja dapur, atau meja cuci.

Pada postingan ini saya akan menguraikan rumus-rumus yang digunakan untuk merencanakan dan menghitung rencana anggaran biaya pada sebuah bangunan, postingan ini merupakan postingan lanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul langkah dasar dalam membuat dan menghitung RAB. Di bawah ini merupakan materi untuk rumus-rumus cara menghitung volume setiap item atau elemen pekerjaan.


Pekerjaan Persiapan, Galian Dan Urugan

1.  Pembersihan Site atau Lokasi Tanah

Cara menghitung volume:

V     = P x L

Keterangan:

V     = Volume pembersihan lahan

P     = Panjang lahan

L     = Lebar lahan

2.  Pengukuran Dan Pemasangan Bouwplank

Cara menghitung volume untuk lokasi kosong:

V     = (P + 2) x 2 + (L + 2) x 2

Cara menghitung volume untuk lokasi yang sekelilingnya terlah terbangun:

V     = (P + L) x 2

Keterangan:

V     = Volume bouwplank

P     = Panjang bangunan

L     = Lebar bangunan

3.  Galian Tanah Pondasi

Missal pondasi berukuran lebar tapak 80 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 75 cm, dan panjang 48 cm. Cara menghitung volume pondasi bangunan adalah sebagai berikut:

VA    = (a + b)/2 x h x p

Pondasi pagar berukuran lebar tapak 70 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 60 cm, dan panjang 38,5 cm. Cara menghitung volume pondasi pagar adalah sebagai berikut:

VB    = (a +b) x h/2 x p

Jumlah total galian tanah pondasi:

Vt    = VA + VB

Keterangan:

Vt    = Volume tanah galian total

VA    = Volume pondasi bangunan

VB    = Volume pondasi pagar

A     = Lebar galian pondasi bagian bawah

B     = Lebar galian pondasi bagian atas

H     = Tinggi galian pondasi

P     = Panjang galian pondasi

4. Urugan Pasir Dan Tanah

  • Urugan pasir di bawah pondasi

Cara menghitung volume urugan pasir di bawah pondasi bangunan:

VA    = h x b x p

Cara menghitung volume urugan pasir di bawah pondasi pagar:

VA    = h x b x p

Jumlah total volume urugan pasir di bawah pondasi:

Vt    = VA + VB

Keterangan:

Vt    = Volume urugan pasir total

VA    = Volume urugan pasir di bawah pondasi bangunan

VB    = Volume urugan pasir dibawah pondasi pagar

H     = tebal urugan

B     = lebar urugan

P     = Panjang pondasi

  • Urugan pasir dibawah lantai

Cara menghitung volume:

V     = h x L

Keterangan:

V     = Volume urugan pasir

L     = Luas lantai (l xp)

H     = tebal urugan pasir

L     = lebar ruangan

P     = panjang ruangan

  • Urugan tanah kembali ke sisi pondasi

Cara menghitung volume:

V     = V galian tanah – (V pasangan batu kali + V urugan pasir dibawah pondasi)

  • Urugan tanah peninggian lantai

Missal penimggian lantai dianggap 40 cm dari tanah asli.

Cara menghitung volume:

V     = (h x L) – St

Keterangan:

V     = Volume urugan tanah

L     = Luas ruangan (l xp)

L     = lebar urugan

H     = tebal urugan tanah

P     = panjang ruangan

St    = sisa volume urugan tanah pondasi


Pekerjaan Beton Bertulang

1.  Sloof beton

Cara menghitung volume sloof beton bangunan:

VA    = b x h x p

Cara menghitung volume sloof beton pagar:

VB    = b x h x p

Keterangan:

VA    = Volume sloof beton bangunan

VB    = Vlome sloof beton pagar

B       = lebar penampang sloof beton

H       = tinggi penampang sloof beton

P        = panjang pondasi

Cara menghitung volume seluruh sloof

∑V   = VA + VB

Keterangan:

∑V   = Volume keseluruhan sloof

VA    = volume sloof pada bangunan

VB    = volume sloof pada pagar

2.  Kolom Beton Bangunan

Cara menghitung volume:

VA    = (b x h x t) ∑k

Keterangan:

VA    = Volume kolom betob bangunan

B       = Lebar kolom

H      = Tebal kolom

T       = tinggi kolom

∑k    = Jumlah kolom

3.  Beton Ringbalk

Cara menghitung beton ringbalk pada bangunan:

VA    = b x h x p

Kterangan:

VA    = Volume kolom betob ringbalk

B      = Lebar beton ringbalk

H      = Tebal beton ringbalk


Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran

1.  Pasangan dinding bata merah trasram 1:3

Cara menghitung volume diatas sloof 30 cm:

V1    = h x p – L pintu

Cara menghitung volume pada dinding KM/WC:

V2    = h x p

Cara menghitung keseluruhan pasangan dinding bata merah 1:3 (trasram):

∑V   = V1 + V2

Keterangan:

∑V       = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 (trasram)

V1        = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 setinggi 30 cm

V2        = Volume pasangan didnding bata merah KM/WC 1:3 setinggi 160 cm

H          = tinggi didnding trasram

P           = panjang dinding trasram

L pintu  = Luas pintu

2.  Pasangan dinding bata merah 1:5 pada bangunan

Cara menghitung volume:

V1    = (h x p) - ∑Lp - ∑Lj - ∑Lb

3.  Pasangan Dinding Bata merah 1:5 Pada pagar

Cara menghitung volume:

V2    = h x p

4.  Pasangan dinding bata merah 1:5 pada sopi-sopi

Cara menghitung volume:

V3    = 0,5 x (h1 x p1) x 2 + 0,5 x (h2 xp2)

Volume keseluruhan pasangan dinding bata merah 1:5

∑V   = V1 + V2 + V3

Keterangan:

∑V     = Volume keseluruhan pasangan didnding bata merah 1:5

V1      = Volume pasangan didnding bata merah 1:5 pada bangunan

V2      = Volume pasangan didnding bata merah 1:5 pada pagar

H        = tinggi didnding bata 1:5

P         = panjang dinding bata 1:5

∑Lp    = Jumlah seluruh luas pintu

∑Lj     = jumlah seluruh luas jendela

∑Lb    = Jumlah seluruh luas bovenlight

5.  Pasangan bata rolag untuk teras

Cara menghitung volume:

V     = h x t x p

Keterangan:

V     = volume pasangan bata ralog

H     = tinggi bata ralog

P     = panjang teras

T     = tinggi ralog


Pekerjaan Plesteran Dan Aci

1.  Plesteran Dan Aci 1:3

Cara menghitung volume:

Vs    = {(h plesteran x h plestera) – L pintu} x 2

Atau

∑Vbt  = (V1 x 2) + (V2 x 2)

Keterangan:

2                 = jumlah dinding yang akan diplester (luar dan dalam)

∑Vbt          = Volume plesteran dinding trasram 1:3

H plesteran = tinggi plesteran dinding trasram

P plesteran  = panjang plesteran dinding trasram

L pintu        = luas pintu

V1              = volume pasangan bata diatas sloof

V2              = volume pasangan bata di KM/WC

2.  Plesteran Dinding Bertekstur

Cara menghitung volume:

Vdt   = tdt x pdt

Keterangan:

Vdt   = Volume dinding bertekstur

Tdt   = lebar dinding bertekstur

Pdt   = panjang dinding bertekstur


Pekerjaan Lantai Keramik

Cara menghitung volume:

V     = ∑L – (∑L1 + ∑L2)

Keterangan:

V     = Volume lantai keramik ruangan

∑L    = jumlah luas lantai yang akan dipasang keramik


Pekerjaan Plafon

1.  Rangka Plafon Dan Plafon Triplek

Cara menghitung volume:

V      =∑CD + ∑CL

Keterangan:

V        = Volume rangka beton

∑CD   = jumlah ruangan yang akan dipasang plafon

∑CL    = jumlah bagian luar yang akan dipasang plafon (teras)

2.  Lisplafon

Lisplafon kayu profil 5 cm (untuk ditempel pada dinding)

Cara menghitung volume:

V     = ∑PLp

Keterangan:

V        = Volume lisplafon

∑PLp = jumlah panjang lisplafon


Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

1.  Kusen Kayu

Cara menghitung volume:

V     = L X P

        = b x h x p

Keterangan:

V     = Volume kusen

L     = Luas penampang Kayu

P     = Panjang kayu

B     = Lebar penampang kayu sebelum diserut

h     = Tinggi penampang kayu sebelum diserut

2.  Pekerjaan Daun Pintu Dan Jendela

Pekerjaan daun pintu panel teakblock dan daun pintu besi

Cara menghitung volume:

V     = l x h x ∑p

Keterangan:

V      = Volume daun pintu

L      = Lebar daun pintu

H      = tinggi daun pintu

∑p    = jumlah pintu

3.  Pekerjaan daun pintu KM/WC PVC

Cara menghitung volume

V     = ∑p

Keterangan:

V      = Volume daun pintu (Pf)

∑p    = Jumlah daun pintu PVC

4.  Pekerjaan Daun Jendela

Cara menghitung volume:

V     = (l x h x ∑ J1) + (l x h x ∑ J2) + (l x h x ∑ Pj)

Keterangan:

V        = volume daun jendela

L         = lebar daun jendela

H        = tinggi daun jendela

∑J1-4 = jumlah daun jendela

5.  Pekerjaan Bovenlight

Cara menghitung volume:

V     = ∑ (l x p)

Keterangan:

V     = volume bovenlight

L     = lebar bovenlight

P     = panjang bovenlight

6.  Pekerjaan Kusen Sopi-sopi

Cara menghitung volume:

V     = ∑Ks

Keterangan:

V       = volume kusen sopi-sopi

∑ Ls  = jumlah kusen sopi-sopi


Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela

1.  Kunci pintu panel

Cara menghitung volume kunci pintu:

V     = ∑Kp

Keterangan:

V       = Jumlah kunci pintu

∑Kp  = jumlah kunci pintu yang akan dipasang

2.  Engsel Pintu dan Jendela

Cara menghitung volume engsel pintu (3 bh/pintu)

V     = (∑dp x 3) bh

Keterangan:

V      = jumlah engsel pintu

∑dp  = jumlah daun pintu

3.  Grendel Pintu dan Jendela

Cara menghitung volume grendel pintu

V     = (∑dp x 1) bh

Keterangan:

V      = jumlah Grendel pintu

∑dp  = jumlah daun pintu


Pekerjaan Atap

1.  Rangka Atap Rumah dan Garasi

Kuda-kuda atap rumah

Cara menghitung volume:

Vk1   = h x b x p

Vk2   = h x b x p

Vk3   = h x b x p

Vgp   = h x b x p

∑V   = V1 + V2 + Vgp

Keterangan:

Vk1-3 = volume kuda-kuda kayu 8/12

Vgp    = volume kuda-kuda kayu balok gapit 6/12

H        = tinggi penampang kayu

B        = lebar penampang kayu

∑V     = jumlah seluruh volume balok kuda-kuda dan balok gapit

2.   Kaso Dan Reng

Cara menghitung volume:

V     = ∑ LA

Keterangan:

V       = Volume kaso dan reng

∑ LA = jumlah luas bidang atap

3.  Lipslang Kayu

Cara menghitung volume:

V     = ∑ LP

Keterangan:

V       = Volume Lipslang

∑ Lp  = panjang overstek

4.  Jurai luar, dalam dan talang

Cara menghitung volume jurai luar:

V     = b x h x ∑ Jr

Keterangan:

V      = volume jurai luar

H      = tinggi penampang kayu

B      = lebar penampang kayu

∑ Jr  = jumlah semua panjang kayu jurai luar, dalam dan talang

5.  Talang jurai

Cara menghitung volume talang jurai:

V     = ∑ Tj

Keterangan:

V      = volume jurai luar

∑ Tj  = panjang talang jurai

6.  Penutup Atap

Cara menghitung volume atap genteng:

V     = ∑ LA

Keterangan:

V      = volume atap genteng beton warna

∑L    = jumlah luas bidang atap = luas kaso reng

7.  Nok Genteng

Cara menghitung volume nok genteng beton:

V     =   ∑ Nb

Keterangan:

V       = volume nok genteng beton warna

∑ Nb = jumlah genteng nok


Itulah item atau elemen pekerjaan dan cara menghitung vlolume-nya jikalau kita menghitung bangunan terutama rumah, dan untuk pekerjaan selain rumah juga rumus yang digunakan masih tetap sama hanya ada tambahan beberapa varaiabel untuk menghitungnya.

Demikianlah ulasan artikel mengenai Rumus - Rumus Dasar Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB) Bangunan. Semoga dengan adanya tulisan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua yang membaca artikel ini. Terimakasih

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Rumus - Rumus Dasar Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB) Bangunan"

Posting Komentar