Lanskap Berkelanjutan |
Pengelolaan lanskap berkelanjutan merupakan suatu kebutuhan lokal dan global. Tetapi beberapa lanskap yang ada diseluruh dunia dikelola dengan efektif untuk menyeimbangkan permintaan-permintaan yang bersaing di masa kini, belum lagi permintaan-permintaan yang mungkin akan muncul di masa depan.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati baru-baru ini dan kesepakatan iklim UNFCCC yang akan diadopsi di COP 21, Paris. Gagasan-gagasan yang dikumpulkan di sini juga mendukung agenda Committee on World Food Security, UN Convention on Biological Diversity dan UN Convention to Combat Desertification. Mereka juga selaras dengan citacita penduduk di seluruh dunia yang hidup lanskap yang mengalami, atau memiliki risiko, degradasi sumber daya tanah, air dan hutan.
Gagasan tentang “pendekatan lanskap” bukanlah hal baru, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi semakin penting dan merupakan topik utama transparansi kebijakan nasional dan internasional, menjanjikan sesuatu yang besar. Lanskap ini mungkin skala yang paling sesuai untuk tindakan, antara skala nasional dengan skala lokal. Selain itu Lanskap Berkelanjutan akan membantu memfokuskan perhatian dan mendorong pengembangan lebih lanjut strategi yang menjanjikan ini untuk pembangunan hijau yang inklusif. Organisasi dan mitra kami berencana untuk mendukung transisi.
Lanskap adalah sebuah sistem sosial dan ekologi yang terdiri dari ekosistem alami dan/atau ekosistem hasil modifikasi manusia, dan yang dipengaruhi oleh kegiatan ekologi, historis, politik, ekonomi dan budaya yang berbeda-beda. Pengaturan ruang dan tata kelola lanskap berkontribusi
pada karakternya yang unik. Dalam sebuah lanskap, kemungkinan terdapat berbagai bentuk penggunaan lahan, seperti pertanian, kehutanan, konservasi keanekaragaman hayati, daerah perkotaan. Para pelaku yang mengelola bentuk-bentuk penggunaan lahan ini memiliki tujuan yang berbeda-beda, misalnya konservasi keanekaragaman hayati, produktivitas pertanian atau ketahanan mata pencaharian.
Lanskap berkelanjutan secara bersama-sama akan memenuhi seluruh kebutuhan setempat (misalnya memastikan ketersediaan air bagi rumah tangga, lahan pertanian, badan usaha dan satwa liar; keanekaragaman hayati untuk penyerbukan tanaman dan pariwisata satwa liar lokal; ketahanan pangan setempat dan pendapatan), dan di saat yang sama juga berkontribusi pada komitmen nasional dan target global (misalnya penurunan bersih emisi gas rumah kaca berbasis lahan; target Aichi untuk konservasi keanekaragaman hayati; membuka lapangan kerja pedesaan; menghasilkan listrik dari sumber daya terbarukan; memasok surplus produksi pertanian untuk memberi makan penduduk kota).
Oleh karena itu, mengupayakan pencapaian pembangunan berkelanjutan pada skala lanskap berarti melihat bukan hanya pada lingkup satu sektor dan kelompok pemangku kepentingan serta skala unit pengelola lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan berbagai pemangku kepentingan dan berbagai sektor.
Pemeliharaan Lanskap Berkelanjutan
Pemeliharaan lanskap adalah suatu usaha yang dilakukan secara periodik dengan mengupayakan segala aspek fasilitas dan elemen yang terdapat dalam lanskap/ekosistem agar lanskap yang dipelihara tersebut tetap terjaga dan terawat sehingga memiliki kondisi yang tetap utuh dan baik serta tetap mengacu pada desain dan tujuan awal.
Pemeliharaan lanskap yang ideal dapat dilakukan dengan cara:
- Merencanakan dan mendesain lanskap dengan pola sederhana untuk mempermudah pemeliharaan fisik;
- Menggunakan elemen yang tidak sulit dicari atau elemen lokal;
- Memilih elemen dengan struktur kuat, aman, kokoh, sesuai dan lestari;
- Membuat jalur sirkulasi user yang jelas;
- Meletakan fasilitas dan utilitas taman yang memadai.
Konsep keberlanjutan dalam pemeliharaan merupakan susunan kegiatan dalam mengubah, mengatur dan menata suatu lanskap agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinuitas keberadaannya.
Tujuan utama konsep keberlanjutan dalam pemeliharaan yaitu untuk mengurangi input dan output yang tidak diperlukan dalam upaya melindungi sumberdaya lanskap. Konsep keberlanjutan ini harus meliputi apek bio-fisik sumber daya lanskap, sosial budaya manusia yang berkaitan dengan lanskap, kebijakan dan legalitas mengenai lanskap dan aspek ekonomi yang terkait dengan keberlanjutan lanskap yang dipelihara.
Solusi Lanskap Berkelanjutan
Beberapa Solusi yang Dikembangkan :
- Pengurangan stormwater run-off melalui penggunaan bio-sengkedan, kebun hujan, serta atap dan dinding hijau.
- Pengurangan penggunaan air dalam lanskap melalui desain teknik taman air yang bijaksana
- Bio-penyaringan limbah melalui lahan basah dibangun
- Irigasi lanskap menggunakan air dari kamar mandi dan wastafel, yang dikenal sebagai grey water
- Teknik Pengendalian Hama Terpadu untuk pengendalian hama
- Menciptakan dan meningkatkan habitat satwa liar di lingkungan perkotaan
- Desain lansekap hemat energi dalam bentuk penempatan yang tepat dan pemilihan pohon rindang dan penciptaan istirahat angin
- Bahan paving permeabel untuk mengurangi stormwater run- off dan memungkinkan air hujan untuk menyusup ke dalam tanah dan mengisi air tanah daripada lari ke air permukaan
- Penggunaan kayu yang dipanen secara lestari, produk kayu komposit untuk decking dan proyek lanskap lainnya, serta penggunaan kayu plastik
- Daur ulang produk, seperti kaca, karet dari ban dan bahan lainnya untuk menciptakan produk lanskap seperti paving batu, mulsa dan bahan lainnya
- Teknik pengelolaan tanah, termasuk dapur kompos dan limbah kebun, untuk mempertahankan dan meningkatkan tanah yang sehat yang mendukung keragaman kehidupan tanah
- Integrasi dan penerapan energi terbaru, termasuk pencahayaan lanskap bertenaga surya
Belum ada tanggapan untuk "Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan, Pembangunan Berkelanjutan Dan Tujuannya"
Posting Komentar