Sejarah Arsitektur Mesopotamia

Sejarah Arsitektur Mesopotamia
Peta Mesopotamia

Mesopotamia merupakan pertemuan pergerakan dari berbagai suku bangsa Sumeria, Amorita, Kassita, Babilonia, Assyiria, Medes dan Persia. Perkembangan arsitektur di dataran Mesoptomia mulai muncul pada tahun 3500 SM, perkembangan arsitektur Mesopotamia dikenal dengan bangunan kuil-kuil dengan ornamen-ornamen flora yang terdapat pada tiang-tiang kolom ataupun dinding bangunan. 

Daratan yang memiliki ibu kota di Nipur ini pada awalnya diduduki oleh suatu bangsa yang bernama bangsa Sumer. Setelah itu pada tahun 2700 SM di sebelah utara Mesopotamia muncul bangsa Semit yang berpusat di kota Akkad dan dipimpin oleh raja Sargon. Pada tahun 2100 SM bangsa Amorit yang berasal dari Syria mulai menguasai bangsa semit dan membangun kerajaan baru yang bernama Babilonia. Pada tahun 1800 SM bangsa ini dipimpin oleh raja Hamurabi dan setelah itu bangsa ini menjadi lebih jaya dengan pembangunan kota yang megah dan teratur.

Setelah Hamurabi wafat, kerajaan Babilonia runtuh dijajah bangsa Kasit. Sementara itu di sebelah utara Mesopotamia muncul kerajaan lain yang bernama Asur yang selanjutnya dapat menaklukan babilonia dan mendirikan kerajaan baru yang bernama kerajaan Assyria dengan ibukota Niniveh pada tahun 1300 SM. Dan pada masa inilah perkembangan arsitektur mulai meningkat dan banyak peninggalan peninggalan berupa kota seperti Niniveh, Assur, Nimrud, dan Khorsabad.

Namun pada tahun 549 SM, kerajaan Assyra dikalahkan oleh bangsa Persia yang dipimpin oleh Cyrus dan menaklukan babilonia. Namun bangsa ini tidak memiliki daya cipta arsitektur. Kejayaan Persia berakhir pada tahun 330 SM  ketika ditaklukan oleh Iskandar Akbar. Dan setelah wafatnya beliau, didirikan kerajaan-kerajaan lain salah satunya kerajaan Sasaina (226- 612 M) yang menjadi penerus kebudayaan Mesopotamia purba ke arsitektur Bisantin.

Seperti halnya kondisi geografis yang dijumpai di Mesir Kuno, peradaban yang muncul di dataran mesopotamia yang membentang diantara lembah sungai Eufrat dan sungai Tigris (kini berada di anatara negara Irak, Iran, dan Syria) kaya akan sumber kekaayaan alam seperti tanah liat, dan batu putih. Hal ini mempengaruhi karakter bahan bangunan yang dipergunakan pada arsitektur Mesopotamia yang banyak menggunakan batu-bata, campuran tanah liat, dan batu kapur.

Begitu juga dengan kebudayaan Mesopotamia memiliki banyak persamaan dengan Mesir Kuno. Sistem kepercayaan masyarakat Mesopotamia adalah percaya pada dewa-dewa yang mereka lukiskan atau pahat pada kolom-kolom atau dinding Kuil pemujaan.  Bangsa ini menganut kepercayaan kepada kekuatan matahari, sehingga bangunan peribadatannya memiliki berpuncak-puncak dan disebut dengan “ziggurat” yang artinya gunung suci.

Peradaban Mesopotamia sangat berpengaruh terhadap perkembangan arsitektur. Dengan bangunan-bangunan yang mulai dibangun dan kota–kota yang teratur dan indah, diantaranya ialah :

1. Ziggurat

Sekitar tahun 2250 SM dikenal adanya artificial ‘Hill of Heaven’ yang merupakan monument keselamatan terbesar dimusim panas yang bernama ‘The Ziggurat of Ur’ yang merupakan monument penghormatan kepada salah satu Tuhan mereka bulan dan gunung sebagai rumah yang diberikan kepada pendatang pertamanya.

Ziggurat (Kuil-kuil pemujaan) dan istana kerajaan menjadi elemen yang penting dalam tata kota kuno Mesopotamia. Keberadaan kuil dan istana tersebut terletak di pusat kota dengan dikelilingi sebuah benteng khusus didalam beteng besar yang menaungi kota dan memiliki gapura / atau pintu masuk pada beberapa sisi.

Sejarah Arsitektur Mesopotamia
Ziggurrar of Ur

Bentuk kuil-kuil (Ziggurat) pada zaman peradaban Mesopotamia adalah bentuk kuil yang bersusun dengan bidang bagian bawah lebih besar dibandingkan yang ada. Bentuk kuil bersusun tersebut semakin disempurnakan oleh raja-raja yang berkuasa setelahnya dengan memperbesar ukuran, menambahkan beberapa elemen seperti tangga, dan memperkaya dengan ornamen.

Menurut Sir Leonard Wooley, Ziggurat itu setinggi 68 feet yang terletak pada terase setinggi sepuluh feet di atas kota. Menurut keyakinan bangsa Sumeria dan Assyria, Ziggurat adalah rumah dewa yang sebenarnya, dan hanya pendeta yang boleh masuk ke dalamnya. Ziggurat masih bisa ditemukan di Iran dan Iraq.


2. Taman Gantung Babilonia

Pada abad ke lima sebelum masehi (604 -562 SM), sebuah taman yang diasumsikan orang sebagai Taman Surga atau ‘paradise’ seperti yang diungkapkan pada setiap kitab suci. Taman ini kemudian dikenal dengan Taman Gantung Babilonia, yang megah seluas empat are (400 feet square), setinggi 300 kaki (100 feet) sehingga dapat melihat pemandangan-pemandangan lembah dan padang pasir disekitarnya, dan terlihat di sisi Barat sungai Euphrates.

Sedangkan Babilonia sendiri adalah suatu kerajaan dibawah kekuasaan Hamurabi yang didirikan pada abad ke 18. Pada masanya kerajaan tersebut mencapai kejayaan dan dapat membangun kota yang teratur dan megah. Salah satu peninggalannya adalah taman gantung babilonia.

Sejarah Arsitektur Mesopotamia
Taman Gantung Babilonia

Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia. Di antara bangunan-bangunan kota yang tinggi mencuat itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman indah yang dari kejauhan terlihat seperti taman gantung. Konon taman gantung ini dibangun oleh Nebukadnezar II cucu raja Hamurabi sebagai hadiah untuk Amytis, sang permaisuri yang disayanginya.


3. Niniveh Mashki

Sejarah Arsitektur Mesopotamia
Rekonstruksi Gerbang Mashki

Kota ini merupakan ibukota kerajaan Assyria pada tahun 1100 SM. Dalam jaman ini perkembangan arsitektur mulai berkembang lagi, pembangunan istana – istana yang makin lama lebih penting dari pada bangunan kuil kuil. Kota ini adalah tempat persimpangan jalur perniagaan melalui sungai Tigris. Berkat posisi strategis ini perekonomian kota ini lebih maju dan menjadi kota terbesar dan terkaya di Mesopotamia.


4. Kota Assur, Nimrud dan Khorsabad

Kota-kota ini merupakan kota peninggalan kerajaan Assyria lebih kuran tahun 1300 SM. Pada zaman ini arsitektur kembali berkembang dan menciptakan kota-kota yang teratur dan megah. Di kota ini banyak ditemukan istana-istana dengan relief banteng bersayap kepala manusia atau yang disebut juga dengan shedu atau patung singa penjaga pintu masuk.

Kota khorsabad dibangun oleh Raja Sargon II dimana saat masanya dibangun suatu istana kerajaan dengan detail hiasan-hiasan yang indah. Istana ini merupakan kompleks yang luas, terbagi-bagi dengan tempat-tempat kediaman raja, para prameswari dan pengikut-pengikutnya, para pengawal dan sebagainya

Sejarah Arsitektur Mesopotamia
Khorsabad Palace
                      
Namun setelah bangsa Assyria berhasil ditaklukan oleh bangsa Persia pada tahun 549 SM dan menaklukan Babilonia, Daya arsitektur menjadi menurun. Karena Persia tidak memiliki daya cipta arsitektur yang hebat. Gaya bangunan Persia lebih merupakan arsitektur campuran atau disebut juga eklektis dari pada arsitektur yang original.

Persia kaya akan bahan kayu, tanah liat dan batu alam. Jadi mereka mengkombinasi bahan bangunan ini dan menciptakan istana-istana yang megah. Konstruksi bangunan ialah konstruksi tiang dan balok dari kayu dan pengisi dindingnya adalah bata disebelah luar dilapisi tegel-tegel yang di glasur. 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sejarah Arsitektur Mesopotamia"

Posting Komentar