Penting Langkah - langkah Dasar dalam Membuat dan Menghitung RAB Bangunan

Langkah-langkah Dasar dalam Menghitung RAB – Dalam kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai hal-hal dasar yang harus disiapkan dan diperhatikan dalam menghitung RAB suatu bangunan. Mungkin diantara sobat ada yang sudah sangat mengerti atau memahami apa saja harus disiapkan sebelum memulai menghitung suatu RAB suatu bangunan. Untuk sobat yang masih bingung dan pengen tahu lebih lanjut apa saja yang harus disiapkan sebelum memulai belajar menghitung RAB untuk bangunan, simaklah ulasan pada postingan berikut ini. 

Ilmu dasar menghitung anggaran biaya adalah ilmu matematika dengan menggunakan rumus-rumus dasar luas atau volume dan kecermatan menggunakan gambar atau kemampuan menganalisis konsep jika tidak ada gambarnya. Lebih mudah jika konsep itu dibuat sketsa gambar, lalu diberi ukuran. Bidang-bidang yang telah ada ukurannya akan memudahkan perhitungan luas penampang atau volume pekerjaan. Cara menghitung volume setiap jenis pekerjaan akan diuraikan pada masing-masing pekerjaan.

Setelah ditentukan material apa yang digunakanuntuk jenis pekerjaan dan telah didapat harga satuan dari memasukan komponen biaya ke analisis pekerjaan maka langkah berikut adalah memasukan semua item tadi ke tabel atau daftar untuk mendapatkan jumlah total pekerjaan yang disebut dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau Rencana Anggaran Pelaksanaan. Pada bab beerikutnya akan dibahas secara khusu perhitungan volume pekerjaan.


Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menghitung RAB

Berikut ini adalah beberapa hal dasar yang harus diperhatikan dalam menghitung biaya antara lain:

  1. Menghitung material atau bahan, yaitu berkaitan dengan perhitungan banyaknya material yang dipakai termasuk harganya.
  2. Menghitung biaya pekerja, yaitu berkaitan dengan lamanya bekerja para pekerja dalambmenyelesaikan suatu jenis pekerjaan dalam satuanwaktu dan biaya yang digunakan.
  3. Menghitung peralatan, yaitu menghitung jenis, banyaknya, lamanya pemakaian peralatan, dan biayanya
  4. Menghitung overhead, yaitu menghitung biaya-biaya tidak terduga yang perlu doantisispasi, baik berkaitan dengan cuaca atau masalah moneter
  5. Menghitung besarnya pajak (tax). Meskipun besarnya telah ditentukan dengan peraturan, tetapi ada celah untuk restitusi pajak sehingga bisa untuk pertimbangan mengurangi biaya total penawaran apabila tender atau pelelangan.
  6. Mengitung biaya tak terduga, besarnya biaya tidak bisa diseragamkan. Biaya ini sangat tergantungpada kelihaian dan kondisi daerah yang berbeda-beda. Misalkan berapa besar biaya koordinasi keamanan tentu tidak akan bisa dihitung.
  7. Menghitung biaya perizinan. Ada beberapa perizinan yang perlu diperhatikan dalam menghitung biaya. Nama dari komponen perizinan berbeda-beda disetiap daerah demikian juga nilai restribusinya, seperti IMB, izin lokasi,izin site plan, advis planning. Dan lain-lain.
  8. Untuk estimator jasa kontraktorditambahkan satu faktor, yaitu faktor profit atau keuntungan, tetapi tidak untuk pekerjaan yang dikerjakan sendiri.


Seputar Perencanaan

Dalam proses perencanaan rancangan suatu bangunan harus mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan, misalnya pekerjaan perencanaan, pekerjaan pelelangan, dan pekerjaan pelaksanaan pembangunan. Untuk pekerjaan perencanaan dilakukan pada awal sebelum membangun rumah. Dengan perencanaan maka sebuah rumah akan dapat diselesaikan pengerjaannya tanpa adanya hambatan dikemudian hari.

Ketika seseorang memiliki sebidang tanah berukuran panjang, lebar, atau luas tertentu untuk dibuat rumah tinggal, yang harus dilakukan selanjutnya adalah merencanakan desain bangunan seseuai permintaan owner atau klien mulai dari bentuk, gaya desain, hingga adalah jumlah kamar, letak ruang-ruang, dan sebagainya. Untuk mewujudkan keinginan tersebut seorang arsitek akan membuat gambar rencangan. Gambar rencangan tersebut diperlukan untuk dipaparkan saat penjelasan pada klien serta diperlukan untuk persyaratan administrasi dan pengurusan IMB.

Mimpi seorang klien akan dapat diwujudkan bentuk dan ukuran rumahnya serta dapat direalisasikan dalam perencanaan harus dituang terlebih dahulu kedalam suatu lebar kertas. Sebagai langkah awal dari perwujudan desain rumah yang digoreskan diatas kertas menjadi gambar perencanaan. Rancangan tersebut nantinya berupa gambar kerja rancangan yang berupa gambar arsitektur, gambar struktur dan gambar utlitas dan sistem mekanikal eletrikal, yang berbentuk dalam suatu dokumen perencanaan yang akan menjadi pedoman perizinan, pelaksanaan pekerjaan, atau dasar dari kontrak kerja bila pada saat pengerjakan pembangunan.

Setelah selesai dengan perencanaan rancangannya dan sudah diterima oleh klien desainnya, maka kegiatan selanjutnya proses perhitungan anggaran biaya atau RAB bangunan, sedangkan untuk bangunan dari dana pemeritahan harus mengikuti pekerjaan pelelangan lagi, untuk mengetahui siapa pemenang pembangunan tender proyek tersebut dari kegiatan perlelangan. Sedangkan pekerjaan rumah tingga pribadi tidak harus dilakukan, terlebih untuk rumah yang dibangun sendiri, maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembangunan.

Berikut ini hal-hal yang harus disiapkan dalam proses tahap perizinan bangunan :

1.  Perencanaan Yang Berkaitan Dengan Tanah

Pekerjaan yang diperlukan berkaitan dengan tanah pada tahap perencanaan adalah pengukuran, penentuan kontur tanah (tinggi-rendahnya), dan pengujian kekuatan tanah. Semua pekerjaan yang berkaitan dengan tanah tersebut memegang.

2.  Perencanaan Yang Berkaitan Dengan Gambar Kerja

Satu hal yang sangat penting dalam perencanaan membangun rumah adlah tersedianya gambar. Untuk perencanaan, gambar-gambar yang mutlak diperlukan minimal berupa gambar tampak, gambar potongan, serta gambar denah dan lokasi tanah. Gambartersebut diperlukan dalam pengurusan IMB (izin mendirikan bangunan). Selain gambar tersebut diperlukan gambar detail, gambar konstruksi, gambar instalasi listrik, gambar instalasi pipa air, dan gambar instalasi sanita air.

3.  Perencanaan Yang berkaitan Dengan RAB

Dalam ilmu teknik bangunan, biasanya perhitungan kebutuhan bahan bangunan menggunakan analisispekerjaan yang terdiri dari kebutuhan bahan bangunan dan upah pekerjaan. Setelah diperoleh harga satuan pekerjaan, disusunlah rencana anggaran biaya (RAB) atau rencanan anggaran pelaksanaan (RAP).


Menghitung Volume

Pada saat ingin menghitung volume dalam membangun suatu bangunan harus ada sarana dasar, yaitu gambar kerja. Gambar kerja yang harus disiapin pada saat ingin menghitung suatu volume adalah berupa gambar denah, tampak, dan potongan. Sehingga dapat dihitung volume dan biaya total pembangunannya yang diwujudkan dalam rencana anggaran biaya (RAB). Dengan luas bangunan dikalikan harga satuan per meter persegi sudah diperoleh nilai global kebutuhan dana untuk membangun. Harga satuan per meter persegi untuk pembangunan di masing-masing daerah berbeda tergantung kondisi wilayah serta kekayaan hasil alam yang menyangkut material dasar. Biasanya, harga standar tersebut dikeluarkan oleh pemerintah daerah (pemda) melalui kantor dinas teknisnya.

Ada beberapa cara untuk menghitung volume setiap jenis pekerjaan. Cara perhitungan tersebut antara lain sebagai berikut :

  1. Perhitungan volume yang mempunyai luas dan ketebalan atau mempunyai penampang dan panjang menggunakan satuan m3, contohnya pasangan batu kali, pasangan batu bata (bisa juga2), kuda-kuda dan kusen.
  2. Perhitungan volume pekerjaan yang hanya mempunyai luas dan ketebalan yang relative tipis menggunakan m2 contohnya plesteran, pasangan lantai, pasangan plafon, pasangan atap, dan pengecatan.
  3. Perhitungan volume yang sifatnya dominan memanjang menggunakan satuan satuan m3 atau meter lari, contohnya lipslang, lisplafon, instalasi pipa atau kabel dan non genteng.
  4. Perhitungan volume bahan-bahan satuan menggunakan satuan ukuran buah (bh), contohnya lampu, sakelar, stop kontak, kunci, engsel, kloset, wastafel, dank ran air.
  5. Perhitungan volume bahan satuan yang terjadi dari beberapa komponen bahan yang dirakit menjadi satu menggunakan satuan unit, contohnya panel listrik dan meja dapur cuci.


Survey Lokasi

Pengenalan lokasi pekerjaan semakin detail akan semakin membantu dan berperan penting dalam menghitung biaya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi biaya, baik itu menjadi mahal atau sebaliknya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam survey adalah sebagai berikut :

  1. Lokasi bangunan apakah di pinggir jalan, masuk gang, di dalam komplek, atau lainya.
  2. Jarak lokasi bangunan dengan jalan raya. Apabila masuk gang dan jauh akan semakin meningkatkan coxt karena waktu tempuh yang diperlukan pekerja dalam mengangkat material akan semakin lama.
  3. Material alam apakah ada atau perlu mendatangkan dari luar daerah, bahkan ada yang sampai ke luar pulau.
  4. Material pabrikan apakah tersedia di toko material sekitar lokasi atau mendatangkan dari tempat lain.
  5. Kondisi tanah apakah daya dukungnya bagus atau lembek.
  6. Kontur tanah apakah rata atau, ber-trap atah bahkan miring.
  7. Kondisi cuaca harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada jam efektif bekerja. Potensi petir yang terjadi juga akan berpengaruh terhadap penangkal petir maupun pentanahan.
  8. Sarana bantu kerja seperti air apakah banyak ditemukan di lokasi kerja, begitu juga keberadaan energy listrik, bahan bakar, dan lain-lain.
  9. Kondisi sosial masyarakat setempat menyangkut jumlah hari libur dan jam istirahat.
  10. Kondisi alam sekitarnya, misalnya apakah masih ada binatang buas, bianatng melata, atau hama perusak seperti rayap, jamur dan cacing.
  11. Apakah masih ada kegiatan tradisional yang masih dilakuakan masyarakat sekitar, termasuk pantangan menggunakan komponen bangunan tertentu misalnya penggunaan atap genteng tanah yang dihindari.
  12. Permasalahan aturan perundangan atau peraturan daerah yang harus diikuti, misalnya jarak GBS, GSS, GSJ atau bahakan kondisi bentuk bangunan, bentuk atap, material pelapis dinding, resapan, dan lain-lain.


Membaca Gambar


Kebutuhan minimal gambar adalah untuk kelengkapan administrasi dalam pengurusan IMB, antara lain terdiri atas gambar lokasi, gambar denah, gambar tampak, gambar potongan, dan gambar konstruksi yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut :

a.  Gambar Denah

Beberapa elemen rumah yang dapat dibuat pada gambar denah antara lain atap, pondasi, kolom, balok.

Dari gambar denah dapat dihitung antara lain :
  1. Volume galian tanah
  2. Volume pondasi pasangan batu belah yang di ukur panjangnya
  3. Volume sloof beton
  4. Volume kolom beton
  5. Volume pasangn batu bata
  6. Jumlah pintu, jendela, angina-angin, dan aksesorisnya.
  7. Luas lantai dan plafon, serta
  8. Jumlah peralatan sanitair seperti kloset, bak kamar mandi dan kran.

b.  Gambar Tampak

Tampak bangunan merupakan gambar mengenai tampak dari setiap sisi bangunan yang diharapkan setelah dibangun bisa dilihat dari depan, dari samping, dan dari belakang. Selain itu, denah pun bisa dibuat untuk rencana pasangan dinding sehingga akan tampak jelas teknis pemasanganya. Dengan gambar tampak akan jelas bentuk pintu, bentuk jendela, bentuk atap, ketinggian bangunan dan posisi angina-angin/roster.

c.  Gambar Potongan

Tujuan penggambaran gambar potongan agar dapat tergambarkan bagian dalam bangunan yang tidak dapat dilihat dari tampak luar bangunan.

Dengan gambar potongan bangunan tersebut akan dapat dihitung :
  1. Luas dinding bagian dalam, termasuk plesteran dan cat
  2. Luas dan macam pintu serta jendela
  3. Panjang kebutuhan kayu kuda-kuda.
  4. Ketinggian bangunan.

d.  Gambar Konstruksi

Merupakan kumpulan gambar pekerjaan konstruksi seperti konstruksi beton, konstruksi kayu, konstruksi baja, konstruksi atap dan lain-lain. Gambar konstruksi ber skala 1:100 dengan detail berskala lebih besar, yaitu 1:10 atau 1:20, dengan adanya gambar konstruksi ini akan dapat dihitung jumlah jenis kuda-kuda, ukuran dan jumlah beton kolom, ukuran dan jumlah beton sloof, ukuran dan jumlah ringbalok.

e.  Gambar Detail

Gambar detail yaitu gambar yang dibuat dengan skala 1:10 atau 1:20 yang bertujuan untuk menunjukan lebih jelas tentang hal-hal yang perlu ditonjolkan atau difokuskan agar tidak salah dalam pengerjaanya.

f.  Gambar Instalasi Listrik

Menggambarkan jaringan kebel-kebel listrik atau jaringan pipa listrik pada bangunan berikut pembagian grupnya. Dengan ada gambar instalasi listrik dapat dihitung julmah lampu, jumlah dan jenis sakelar, jumlah stop kontak, panjang kabel, jumlah fiting lampu.

g.  Gambar Instalasi Pipa Air

Menggambarkan jaringan pipa air bersih dan pipa air kotor, ukuran pipa air bersih dan kotor, Dari gambar ini dapat dihitung panjang pipa untuk air bersih maupun kotor, ukuran pipa air bersih dan kotor, jumlah sambungan pipa bentuk L dan T, jumlah ukuran kran serta jumlah lem pipa.

h.  Gambar Alat-Alat Sanita Air

Merupakan gambar bentuk atau model semua peralatan sanita air yang digunakan untuk suatu bangunan. Ada gambar seperti ini diharapkan tidak akan terjadikesalahan penyiapan alat sanitair.

Memperhatikan Gambar Detail

Gambar detail menggambarkan secara khusus bagian-bagian bangunan yang dianggap penting dan perlu diperjelas. Gambar detail ini biasanya berskala besar, misalnya 1:10 atau 1:20. Tujuanya adalah agar bagian bangunan yang digambarkan akan tampak lebih jelas kekhususanya dan tampak melintang sehingga memudahkan perhitungan dan pelaksanaanya, misalnya gambar detail kusen dapat dihitung volume kayu kusen, penampang, luas kaca, luas pengecatan kusen, begitu juga gambar elemen bangunan yang lainya.

Rumus Menghitung Volume

Setelah memahami langkah dan dasar-dasar yang harus disiapin dan diperhatiakan sebelum memulai membuat dan menghitung RAB, maka baru bisa kita memulai menghitung RAB. Untuk masing-masing pekerjaan, cara perhitungan volumenya berbeda, tergantung bentuknya. Memang rumus dasar yang digunakan tetap sama. Untuk cara menghitung dari awal sampai akhir, seperti perhitungan pembersihan site lokasi, pengukuran dan pemasangan bouwpplank, selanjutnya bisa sobat cek pada postingan berikutnya.

Demikianlah ulasan artikel mengenai Langkah - langkah Dasar dalam Membuat dan Menghitung RAB Bangunan. Semoga dengan adanya tulisan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat mengenai langkah dasar yang harus disiapin sebelum memulai belajar membuat dan menghitung RAB bangunan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Penting Langkah - langkah Dasar dalam Membuat dan Menghitung RAB Bangunan"

Posting Komentar