Arsitektur Gaya Retro – Pengertian, Sejarah, dan Ciri–Ciri Desain Arsitektur Bergaya Retro

Arsitektur Gaya Retro – Dalam kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai sebuah gaya desain arsitektur pada masa 60-an yang muncul lagi kepermukaan di era modern ini, yaitu arsitektur bergaya retro. Untuk kamu yang pengen tahu lebih lanjut bagaimana desain arsitektur bergaya retro, simaklah ulasan pada postingan berikut ini. 

Arsitektur bergaya retro yaitu salah satu desain ruang yang mengulang gaya yang pernah populer dimasa lalu. Ya, istilah retro merupakan masa yang berlangsung sebelum era sekarang. Jika sekarang kita hidup di tahun 2000an, maka kita bisa mengambil rentang waktu beberapa dekade ke belakang misalnya era tahun 40an hingga awal awal 70an.

Kata retro datang dari seorang ahli teori yaitu Jean Baudrillard dalam bukunya berjudul Simulacra and Simulation yang berarti kembali pada masa lalu, periode masa lalu yang menjadi gagasan yang besar memandu ke era ‘modern’. (WIKI).

Seni retro itu sendiri merupakan bagian dari genre pop art yang berusaha melawan elitisme dalam dunia seni dan banyak mengambil bagian dari kebudayaan massa seperti periklanan, komik, dan produk-produk konsumen. Muncul dan berkembangnya genre musik rock and roll, punk rock, hip hop, disco, dan sub kebudayaan hippies mewarnai dan menandai era tersebut.

Retro Modern merupakan permainan gaya tingkat tinggi, dan pengetahuan mengenai tren, gaya, dan produk. Modernisme sangat dibutuhkan untuk menciptakan gaya ini. Sekilas, gaya ini kelihatannya hanya menggunakan benda langka dan orisinil tetapi sebagian besar pengikut gaya biasanya memakai produk baru yang dibuat ulang.

Gaya desain interior retro mulai banyak digemari dan digunakan pada desain interior hunian. Penerapannya bisa dengan cara meleburkan gaya retro dengan nuansa modern. Hal tersebut akan tetap membuat kesan rumah yang menarik.

Interior Retro Modern dipilih karena menjadi furnitur klasik abad kedua puluh. Furnitur berdesain menarik yang sebagian besar dirancang antara tahun 1920-an, namun hingga sekarang masih bisa disandingkan dengan indah, jika dipilih dan ditata dengan hati-hati. Hanya sebagian kecil perabot yang dipilih dengan hati-hati yang mampu menciptakan gaya dan penampilan yang menarik pada keseluruhan interior.


Sejarah Arsitektur Gaya Retro

Kata ‘retro’ sendiri merupakan kependekan dari retrospektif, yaitu kembali ke masa lalu menurut kamus Besar Bahasa Indonesia menyiratkan suatu pergerakan ke arah masa lalu sebagai perganntian suatu kemajuan ke arah masa depan. (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1995: 839). Dan kata ‘modern’ berarti terbaru; mutakhir, sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.

Sebuah benang merah terlihat pada desain yang tercipta antara tahun 1920 dan 1970. Dalam kurun waktu lima puluh tahun, berbagai macam gaya berganti dengan sangat cepat, walaupun dilihat pada zaman sekarang, periode ini tampak sebagai periode yang energinya berkobar-kobar dan memperlihatkan tujuan yang jelas dalam seni, arsitektur, dan desain (Bingham & Weaving, 2005: 12).

Berikut sejarah retro modern berdasarkan periode tahun 1920 sampai dengan 1970 menurut Neil Bingham (2005: 13-35). Tahun 1920-an dan tahun 1930-an, hal yang paling mempengaruhi penampilan gaya Retro Modern saat ini adalah pergerakan modernisme, yang muncul pertama kali pada tahun 1920-an, bersamaan dengan berkembangnya ide desain modern lain: Art Deco. 

Tahun 1940-an dan tahun 1950-an didominasi oleh perang dan ketegangan, sementara dekade selanjutnya merupakan dekade damai, menunjukkan perubahan yang lebih berwarna, optimisme, dan keceriaan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika gaya retro tahun 1950-an merupakan gaya yang paling dikoleksi saat ini. 

Tahun 1960-an merupakan era revolusi dan ekstrimisme. Teriakan para demonstran antiperang vietnam ‘musnahkan bom’ diganti menjadi ‘berdamailah, jangan berperang’. Dua pergerakan artistik mendominasi era 1960-an, yaitu OP dan POP, dan menjadi gaya yang penting yang sering menjadi incaran para kolektor desain Retro Modern pada saat itu. 

Tahun 1970-an, buku Charles Jencks yang menggemparkan, ‘The Language Of Post-Modern Architecture’, merekam waktu, tanggal, dan tempat hancurnya pergerakan gaya modern, yaitu pukul 15:32, tanggal 15 Juli 1972, di St.Louis, Missouri. Ketika sebuah kompleks bertingkat yang dibangun tahun 1950-an diratakan dengan dinamit. Gaya modernisme telah berakhir dan siap diganti dengan gaya Post-Modernisme. Pergerakan desain interior lain yang populer, yang muncul pada tahun 1970-an, adalah gaya Hi-Tech yang bertolak belakang dengan anti-desain. Hi-Tech kembali pada unsur-unsur awal modernisme yang menggunakan prinsip produksi massal, fungsional, dan bergaya industrial.


Ciri-Ciri Desain Retro

1. Desain Retro dengan Kombinasi Warna Cerah

Salah satu ciri paling mencolok dari gaya retro adalah penggunaan warna yang mencolok.

Penggunaan warna yang cerah ini diterapkan pada setiap furnitur. Warna yang paling populer digunakan adalah hijau alpukat, biru telur puyuh, kuning, cokelat, oranye, dan merah. Warna cerah pada furnitur tersebut bisa kamu kombinasikan dengan warna putih pada dinding.

2. Pencahayaan yang Unik

Ciri desain retro selanjutnya adalah penggunaan pencahayaan ruangan yang unik. Cahaya berwarna biru telur puyuh atau hijau alpukat dapat menambah kesan retro. Kamu bisa menggunakan lampu lava berwarna warni yang ditaruh di meja tamu atau dekat televisi. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan lampu berbentuk kotak atau lampu berumbai.

3. Pop Art

Rumah pada tahun 1960-an banyak memajang pop art artis yang populer pada masa itu. Kamu juga bisa menerapkan pop art tersebut di ruang tamu atau kamar kamu.

Beberapa pop art yang banyak digunakan untuk menambah kesan retro, di antaranya lukisan Marlyn Monroe, The Beatles, dan mobil zaman dahulu. Kamu juga bisa mengombinasikannya dengan sejumlah pajangan berwarna cerah.

4. Lantai dan Wallpaper Geometris

Selain warna, desain retro juga memiliki ciri khas pada desain lantai dan dinding. Lantai atau wallpaper bergaya retro biasanya memiliki pola geometris semisal kotak-kotak, segitiga, atau lingkaran. Pola repetitif ini dapat menutupi seluruh area lantai atau dinding. Selain geometris, pola dot atau berupa titik-titik juga menjadi salah satu pola populer pada tahun 1960-an.

5. Material Sintetis

Banyak ruangan bergaya retro menggunakan material sintetis pada lantai. Banyak lantai yang dilapisi oleh bahan semisal plastik, karet, vinil, fiber, dan besi. Lantai bematerial sintetis ini cocok dikombinasikan dengan furnitur dari kayu.

6. Desain Retro dengan Ruang yang Terbuka

Ruangan dengan gaya retro biasanya memiliki ciri ruang yang terbuka. Beberapa fungsi ruang biasanya disatukan dalam satu ruang.

Untuk memisahkan ruangan tersebut, kamu bisa menggunakan dua lampu berwarna beda di masing-masing ruangan untuk bisa menegaskan pemisahan ruangan. Cara lainnya, kamu bisa menggunakan sekat ruangan yang bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan.

7. Furnitur Desain Retro Sedikit Nyeleneh

Pada tahun 1960-an, banyak orang berinovasi membuat furnitur dari bahan yang tidak biasa. Furnitur dari material yang tidak biasa ini bisa dikombinasikan dalam satu ruangan untuk memberi kesan retro. Beberapa contoh furnitur tidak biasa itu, di antaranya adalah kursi dari plastik, lampu berumbai, dan lain-lain.

8. Kaya akan Tekstur

Gaya interior retro juga memiliki ciri kaya akan tekstur.

Kamu bisa menerapkannya dengan menggunakan karpet atau wallpaper bertekstur. Tekstur yang bisa kamu pilih di antaranya bergambar bunga, batik, atau tekstur garis.

Desain retro sendiri berasal dari kaya retrospektif yang berarti melihat kembali ke masa lalu. Jadi, jangan takut untuk buka kembali referensi jadul kamu untuk menemukan berbagai inspirasi gaya desain retro yang menarik untuk kamu hidupkan kembali pada rumah impianmu.

Demikianlah ulasan artikel mengenai Arsitektur Gaya Retro – Pengertian, Sejarah, dan Ciri–Ciri Desain Arsitektur Bergaya Retro. Semoga dengan adanya tulisan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan  yang lebih luas tentang gaya desain arsitektur yang satu ini yang mulai ngetren lagi dimasa modern saat ini.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Arsitektur Gaya Retro – Pengertian, Sejarah, dan Ciri–Ciri Desain Arsitektur Bergaya Retro"

Posting Komentar